JAKARTA (riaumandiri.co)-Hari Rabu besok (9/3), akan menjadi hari yang istimewa sekaligus langka.
Pada hari itu manusia akan melihat proses bulan menutup pandangan kita atas matahari atau gerhana.
Bumi akan menjadi gelap karena sinar matahari terhalang bulan.
Lebih istimewa lagi, gerhana matahari total (GMT) tersebut akan melintasi 12 provinsi di Indonesia. Tetapi totalitas gerhana hanya terjadi di delapan provinsi.
Untuk wilayah Indonesia Barat, gerhana total terjadi sekitar kurang lebih pukul 07.19-35.
Sedangkan untuk wilayah Indonesia Tengah, terjadi sekitar kurang lebih pukul 08.34-08.38. Sedangkan untuk wilayah Indonesia Timur sekitar pukul 09.53-09.36.
Yang langka, fenomena ini hanya akan terjadi di bumi Nusantara. Tak heran jika hari-hari ini para peneliti, masyarakat, dan turis telah berkumpul di sejumlah wilayah di Indonesia yang bakal dilintasi gerhana matahari total.
Jalur totalitas gerhana membentang dari Samudra Hindia hingga utara Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat.
Jalur gerhana itu selebar 155-160 kilometer dan terentang sejauh 1.200-1.300 kilometer, yang kali ini melintasi 12 provinsi di Indonesia.
Gerhana matahari akan melintasi 12 provinsi di Indonesia, tetapi totalitas gerhana hanya terjadi di delapan provinsi.
Yakni Pagai Utara Sumatera Barat, Palembang Sumatera Selatan, Tanjung Pandang Bangka Belitung, Palangkaraya Kalimantan Tengah, Balikpapan Kalimantan Timur, Palu Sulawesi Tengah, Ternate Maluku Utara dan Maba, Maluku Utara.
Empat provinsi lain yang akan dilintasi gerhana sebagian adalah Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah.
Gerhana matahari total (GMT) di Indonesia berlangsung selama 1,5 menit-3 menit.
Di pusat jalur gerhana, gerhana total terpendek terjadi di Seai, Pulau Pagai Selatan, Sumatera Barat, selama 1 menit 54 detik dan terpanjang di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, selama 3 menit 17 detik. (kom/sis)