BENGKALIS (riuamandiri.co)-Pekerjaan besar untuk memajukan dunia pendidikan di Bengkalis tidak hanya tertumpu kepada upaya-upaya peningkatan mutu, tapi juga persoalan infrastruktur yang belum sepenuhnya tuntas.
Salah satunya kebutuhan gedung sekolah SMP Satu Atap Desa Sungai Cingam, Kecamatan Rupat, kantor sekolah masih berlantai tanah dan tidak berplafon.
Seperti disampaikan tokoh pemuda setempat, Setia Irawan, Senin (7/3), gedung sekolah tersebut sejatinya sudah dibangun sejak akhir tahun 2011 lalu.
Sayangnya, rekanan tidak menyelesaikan pekerjaan, tiga lokal masih berlantai tanah.
“Pekerjaan hanya 80 persen. Dari 2 unit yang dibangun (masing-masing 3 lokal,red) tidak selesai semua, yang satu unit lantainya sidah dikeramik dan di pelafom tapi tidak dipasang resplang. Sedangan satu unit lagi, lantainya masih tanah dan tidak diplafon,” papar Irawan.
Dijelaskan, untuk tiga lokal yang lantainya sudah dikeramik saat ini digunakan untuk ruang belajar sekiar 70 siswa, sedangkan 3 lokal yang berlantai tanah, 1 lokal digunakan untuk kantor sekolah, 2 lokal lagi tidak bisa difungsikan.
“Sebagai warga masyarakat kami turut prihatin dengan kondisi sekolah seperti ini, untuk itu baru-baru ini kami bersama pak Kades dan apartur desa lainnya meninjau sekolah ini untuk kemudian kami usulkan agar dibangun (dituntaskan pembangunannya,red), “ ujar Irawan lagi.
Dikatakan lagi, SMP Satu Atap Desa Sungai Cingam tersebut saat ini masih berstatus swasta, diperkirakan dalam tahun ini statusnya berubah menjadi negeri.
Sekolah yang dipimpin Hadi Sucito tersebut memiliki 3 guru negeri dan selebihnya guru honorer.
“Beberapa siswa dari SMP Satu Atap ini ada yang sekolah di SMA 1 Bengkalis. ternyata nilai dan prestsi anak-anak dari SMP ini masih bisa bersaing dengan sekolah paforit lainnya,” sebut Irawan lagi. ***