Bagi masyarakat Riau di era 2000-an, Oyong Ezedin lebih dikenal sebagai penggiat olahraga sepakbola di Riau.
Bahkan di era Gubernur Riau Saleh Djasit, tahun 2003 pernah dipercaya menjadi Manajer PSPS dan mampu mendongkrak posisi PSPS dari nomor buncit.
Dirinya dipanggil Gubernur Saleh Djasit secara tiba-tiba, karena gubernur merasa prihatin dengan presatsi PSPS yang semakin terpuruk.
Tak
Apalagi saat itu sejumlah pemain level nasional ada di PSPS.
Dengan niat yang tulus dan setelah berdiskusi dengan sejulah penggiat bola lainnya, khususnya H Iskandar Husein niat tersebut diambilnya. Dan terbukti, PSPS mampu bertengger di delapan besar di liga perserikatan divisi utama.
Kini Oyong bukan lagi Oyong saat masih energi. Kecintaan sepakbola sejak kuliah di Fakultas Ekonomi Unri periode 1976-1982 berangsur-angsur dikurangi. Faktor umur katanya.
Pejabat Kepala Biro Kesra Setdaprov Riauy, di usia yang tak muda lagi, dirinya mengaku masih cinta dengan sepak bola dan tetap memantau perkembangan persepakbolaan walau melalui dari media massa.
"Saya prihatin dengan perkembangan PSPS saat ini. Ini belum lagi dengan kondisi PSSI yang statusnya tidak jelas akibat embargo dari FIFA," jelasnya berkomentar.
Bapak dua anak ini juga mengaku dari kecintaan sepakbola ini telah membentuk karakter hidup sampai saat ini, terutama dari etika kebersamaan dalam berbagai hal. Mulai dari rumah tangga, kantor hingga di lapangan.
Dari sepakbola, kita sudah diajarkan bagaimana membentuk karakter kerjasama antara satu pemain dengan pemain lain.
Saling memotivasi mencapai tujuan selalu diterapkan, baik di dalam maupun luar lapangan.
Khusus dalam prinsip , Oyong menjelaskan bahwa dirinya dalam kehidupan sehari-hari tidak mau berhadapan dengan persoalan yang rumit. Kalau seandainya persoalan ini tidak juga mendapatkan solusi, dirinya tidak segan-segan bertanya kepada yang paham.
"Saya tidak segan-segan bertanya kepada siapapun, termasuk kepada yang usianya lebih muda dari saya sekalipun. Bahkan untuk mendapatkan informasi sekalipun saya juga tidak segan-segan kumpul dengan siapapun. Bagaimanapun banyak bertanya akan banyak yang akan kita ketahui," jelasnya.
Ini termasuk belajar dari pengelaman para senior-seniornya terdahulu. Karena dari para senior banyak pengalaman yang sudah dilakukannya tentunya banyak yang patut diambil dalam kreativitas.(dar)