PEKANBARU (riaumandiri.co)- Tim Opsnal Satuan Reserse Kriminal Polres Kampar, Provinsi Riau, Rabu (2/3), meringkus dua pelaku perampokan bengis.
Penjahat ini terpaksa dihadiahi timah panas lantaran melawan dan melarikan diri saat ditangkap aparat berwajib.
Pelaku berinisial AR (52), warga Angso Duo Jambi dan AP (41), warga Dalu-dalu, Rohul ini tak berkutik saat diciduk polisi selang beberapa jam usai terlibat perampokan.
Keberadaan mereka terendus aparat saat melarikan diri dengan mobil hasil kejahatan, di daerah Binuang Bangkinang Seberang.
Data yang dirangkum dari kepolisian menyebutkan, AR dan AP terlibat perampokan sekaligus penyekapan terhadap korban bernama Rajab (53), yang berprofesi sebagai supir pengangkut kelapa.
Bahkan para pelaku juga sempat membuang korban di semak-semak dalam kondisi tangan terikat.
"Kejadiannya Rabu malam. Saat itu korban berkendara dengan mobil L-300 dari Pariaman tujuan Pekanbaru. Setibanya di desa Koto Alam kecamatan Pangkalan, kedua pelaku mencegat dengan modus pura-pura menumpang," jawab Kasat Reskrim Polres Kampar, AKP Bambang Dewanto.
Setibanya di KM 86, Desa Tanjung Alai, salahseorang pelaku minta berhenti dengan alasan hendak buang air kecil. Disinilah aksi kejahatan mereka berawal. Satu pelaku yang berada di dalam mobil langsung mengambil alih kemudi, dan satu pelaku yang berada di luar bertugas melumpuhkan targetnya.
"Korban dipukul dengan balok, persis di kepala. Setelah itu kedua pelaku ini menyeret korban keluar dari mobil lalu mengikat tangan dan kaki. Korban selanjutnya dibuang ke semak-semak.
Selain itu keduanya juga sempat mengambil dompet korban dan membawa kabur mobil yang bermuatan kelapa," sebutnya.
Setelah kejadian ini, korban berusaha melepaskan ikatannya dan mencari pertolongan kepada warga yang berada di sebuah kedai di daerah tersebut. Warga kemudian melaporkan  kejadian ini kepada pihak Kepolisian.
Mendapat laporan tersebut pihak Kepolisian dari jajaran Polres Kampar langsung bergerak memburu pelaku perampokan ini. "Sempat terjadi kejar-kejaran, karena mereka melarikan diri, selain itu juga ada perlawanan, sehingga terpaksa kita lumpuhkan dengan tembakan di kaki," singkatnya.(grc/ara)