PADANG (riaumandiri.co)-Pakar gempa Universitas Andalas Padang, Badrul Mustafa, menyampaikan, gempa Mentawai yang mengguncang Kota Padang dan sekitarnya pada Rabu (2/3) pukul 19.49 WIB, tidak berpusat di kawasan Megathrust.
Pakar
"Berdasarkan data yang diperoleh dari BMKG pusat gempa cukup jauh 682 kilometer barat daya Mentawai,
itu bukan lokasi megathrust," ujarnya.
Dikatakan, gempa ini disebut dengan gempa tunggal atau intraplate karena tidak terjadi pada tumpukan lempeng. Namun, gempa tersebut dapat saja memengaruhi megathrust yang saat ini masih menyimpan dua per tiga energi.
Terkait dengan potensi tsunami ia memastikan jika benar-benar aman harus menunggu hingga tiga sampai empat jam karena pusat gempa cukup jauh.
Ditambahkannya, karakter gempa kali ini, sama dengan yang pernah melanda Sumatera Barat pada April 2012 lalu.
Sementara itu, Kabid Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono, mengatakan, patahan gempa terjadi di perairan Mentawai, bersifat mendatar. Sehingga potensi kemungkinan terjadinya tsunami menjadi kecil. Beda halnya jika patahannya berbentuk vertikal, karena bisa membuat potensi terjadinya tsunami menjadi besar. Namun demikian, masyarakat diminta tetap waspada.
"Ini mendatar, hanya saja kita belum tahu apakah gempa bumi ini akan menimbulkan longsoran di dasar laut atau tidak," terangnya.
Bila menimbulkan longsoran, maka ada potensi-potensi lain yang cukup membahayakan. Karena itu, pihak BMKG masih terus melakukan pemantauan. Pihaknya akan terus mengupdate kondisi terkini gempa.
Analisa serupa juga disampaikan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho. Menurutnya, gempa itu terjadi akibat pergeseran lempeng di lempeng Indo-Australia.
"Sumber gempa dari sistem patahan Investigator Fracture Zone (IFZ) di Samudera Hindia menyebabkan pergeseran lempeng secara mendasar, sehingga tidak akan membangkitkan tsunami besar, berupa sistem sesar transform," terangnya.
IFZ adalah patahan kerak samudera di lempeng Indo-Australia. Gempa di Mentawai ini mirip dengan gempa di Simeulue, Aceh, 11 April 2012 lalu.
"Mirip gempa di barat daya Simeulue pada 11 April 2012. Goncangan dirasakan di Padang III MMI (lemah). Laporan sementara aman," ujar Sutopo.
Sutopo menegaskan belum ada informasi soal kerusakan ataupun korban jiwa dari gempa ini. Namun memang belum ada komunikasi dengan warga Mentawai.
"Dilaporkan bahwa kondisi di daratan Sumatera masih aman. Sedangkan komunikasi dengam BPBD Mentawai masih terus dilakukan. Belum ada laporan korban jiwa, kerusakan dan informasi datangnya tsunami di pantai barat Sumatera mulai dari Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu dan Lampung. BNPB masih terus berusaha memperoleh informasi dari BPBD," tutur Sutopo. (bbs, dtc, ant, ral, sis)