PEKANBARU (riaumandiri.co)-Sejak dibuka pada 26 Februari lalu, hingga, Selasa (3/1) kemarin, lelang jabatan 20 kepala Puskesmas masih sepi peminat, karena belum seorangpun yang mendaftarkan diri.
Meski demikian, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pekanbaru optimis, menjelang penutupan pada 11 Maret mendatang, pendaftaran tersebut akan diikuti oleh peserta.
"Sampai hari ini (kemarin,red), belum ada yang mendaftar, tapi saya yakin akan banyak yang mendaftar sebelum penutupan dilakukan, sejauh ini, untuk seleksi jabatan yang dibuka, sudah banyak yang menanyakan, meski mereka belum mendaftarkan sebagai peserta," kata Kepala BKD Pekanbaru, Azharisman Rozie, dikonfirmasi terkait permasalahan, Selasa, (1/3).
Pemerintah Kota Pekanbaru melelang untuk jabatan 20 Kepala Puskesmas yang ada di Pekanbaru, dilakukan untuk mencari tampuk pimpinan yang memiliki jiwa pelayan tinggi. Karena Puskesmas dinilai sebagai induk pelayanan yang bersifat urgent di bidang kesehatan di tengah masyarakat.
Seleksi Untuk itulah seleksi jabatan Kapus dibuka beserta Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di Puskesmas, bagi yang berminat bisa mendaftarkan diri dengan mengakses website resmi Pemerintah Kota Pekanbaru, www.pekanbaru.go.id, dibuka sejak Jumat 26 Februari, dan ditutup hingga 11 Maret mendatang.
Persyaratan pendaftar, minimal dari Aparatur Sipil Negara, berpangkat minimal golongan IIIB, Sedangkan pendidikan S1, bidang kesehatan, diutamakan S2 bidang kesehatan. Para pendaftar calon Kapus akan mengikuti beberapa proses seleksi, diantaranya seleksi administrasi, assesment yang terdiri dari psikotes. Untuk penekanannya lebih kepada aspek pelayanan, kemudian juga akan dilakukan wawancara oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).
"Pengumuman pejabat yang lulus administrasi, direncanakan pada tanggal 13 Maret, esoknya 14- 18 Maret, dilanjutkan dengan assesment dan kompetensi manajerial dan bidang. Kemudian pada tanggal 21 Maret laporan akan diserahkan kepada Walikota Firdaus, pada minggu akhir Maret akan dilaksanakan pelantikannya," jelas Rozie.
Saat ditanya, mengapa untuk menetapkan jabatan Kepala Puskesmas harus dilaksanakan seleksi, Rozie menjawab, karena memandang selama ini jabatan yang telah diemban belum termasuk kriteria yang diinginkan walikota. Meskipun kinerja Kepala Pusesmas selama ini sudah dinilai baik.
"Pelayanan kesehatan masyarakat pada puskesmas sudah baik, namun belum memuaskan pimpinan (Walikota), yang selalu meminta agar ASN, bisa berhadapan langsung dengan masyarakat dan harus menjadi pelayan yang baik, bukan dilayani. Oleh sebab itu, proses lelang jabatan sudah sepantasnya dilakukan untuk rekrutmen kepala Puskesmas. Karena untuk menjadi kepala Puskesmas butuh keterampilan dan keinginan yang besar melayani masyarakat," tandasnya, mengakhiri.***