PEKANBARU (riaumandiri.co)-Hingga Senin (29/2), dari 21 orang yang mengambil formulir bakal calon walikota dan wakil walikota ke DPC PDIP Pekanbaru, baru delapan kandidat yang mengembalikannya, termasuk Dwi Agus Sumarno. Dwi mengembalikan formulir kemarin.
Dalam pengembalian formulir tersebut, turut disaksikan ratusan simpatisan Dwi, mahasiswa dan tokoh masyarkat Pekanbaru.
Dalam penyerahan berkas tersebut langsung diterima oleh Ketua DPC PDIP Kota Pekanbaru Robin Hutagalung, Senin (29/2) di Kantor DPC PDI-P Lapangan Bukit. Tampak hadir dalam kesempatan itu, anggota DPRD Riau dari Fraksi PDIP Manahara Manurung.
Bentuk keseriusan Dwi maju jadi calon Walikota Pekanbaru, ia berkonsultasi Visi Misi dengan 5 pakar di Riau. Yaitu, Prof Rusdi Ilyas, Dr Indra Maxaxai, Mardianto Manan, Nasrul Efendi dan Dr Tengku Munzir. Konsultasi tersebut untuk memohon pendapat dalam melangkah membangun masyarakat dan daerah ke depan.
Dikatakan Dwi dihadapan pendukung, masyarakat dan kader partai agar tetap bahu membahu dan mendukung perubahan yang lebih baik dari sekarang. Supaya terwujud Pekanbaru yang berbudaya Melayu, harmonis, sejahtera dengan pemerintahan berorientasi kepada pelayanan publik yang memiliki nilai religius.
Ketua DPC PDIP Pekanbaru Robin P Hutagalung mengatakan, karena waktu penetapan kandidat masih panjang, diminta Dwi bersabar untuk mendapatkan dukungan PDIP. Karena bakal calon (balon) harus didukung oleh masyarakat, DPC dan PAC PDIP. Setelah dirumuskan baru diputuskan nanti.
"Intinya kepada pak Dwi dapat mempercayakan penjaringan balon walikota ini kepada kita. Sebab kami akan merumuskan dulu dengan PAC dan melakukan penilaian terhadap dukungan masyarakat. Jadi diharapkan pak Dwi bersabar sampai pengumuman ini selesai," kata Robin.
Robin juga menjelaskan, hingga saat ini dari 21 formulir yang telah dikeluarkan baru 8 yang mengembalikan formulir, baik untuk calon walikota maupun wakil walikota.
"Jadi pak Dwi adalah yang ke-8 mengembalikan formulir kepada kita. Ke depan setelah terkumpul, maka kita akan lakukan verifikasi kelengkapan calon dan jika ada yang kurang maka kita akan minta kelengkapan dari calon yang akan kita usung nantinya. Barulah dilakukan penyaringan oleh DPD Partai,"ujar Robin.
Selain itu, partai juga akan melakukan fit and proper test bagi cawako maupun cawawako. ***