Anwar, pria lajang yang tak berusia muda lagi, kini telah menapaki 38 tahun, tinggal sendirian di gubuk yang hanya berukuran 4 x 3 meter persegi ini.
Nuek demikian ia akrab disapa selalu tersenyum bahagia. Kelak malam menjelma, menggantikan garangnya mentari, Nuek terlelap dan dibuai mimpi indah. Mimpi yang kerap ganggu lenanya ini amat sederhana, agar pemerintah sudi mempermak istananya ini dalam program Bedah Rumah.
"Tentu selain dambakan program bedah rumah, juga dambakan istri soleha agar ada yang mengurusi rumah dan anak-anak kelak," tukas Nuek, selalu melempar senyum tulus, sambil tergolek mesra di gubuk reotnya.
Nuek yang tinggal seorang diri ini, setelah sang bunda menghadap titah Illahi ini, kesehariannya menafkahi hidup berprofesi menyadap karet yang tak begitu luas. Namun, secukupnya masih bisa membeli beras beserta lauk-pauknya.
"Ya, bila hari tak hujan, menakik karet seukuran setengah hektar, ya cukup untuk kebutuhan sehari-hari ditambah membeli cigarret kretek dan ikan teri," sebutnya, sembari menyedot dalam-dalam rokok kretek kegemarannya dan menghempaskan asapnya. Ia merasa santai setelah melawan kehidupan yang begitu keras dijalani, meski bertemankan sebatang rokok.
Nuek, warga RT 03 RW 02 Dusun Semundam Selatan, Desa Lubuk Terap, Kecamatan Bandar Petalangan ini adalah salah satu contoh kecil yang masih bermukim di rumah yang sangat tidak layak?. Sesungguhnya, masih banyak Nuek-Nuek lainnya dambakan program bedah rumah ini dari pemerintah. Semoga kelak, Nuek yang tak pernah kecewa menikmati hidup ini, suatu hari nanti nasib baik mendekapnya erat.
Ketua RT 03 RW 02, Dusun Semundam Selatan, Alvisnor pun berharap, pemerintah sudi membantu membedah rumah Nuek ini agar bila ia terlelap semakin terlena dan dibuai mimpi hingga sempurna.
"Nuek, setelah sang Ibu meninggal dunia, tinggal sendirian di rumah yang hanya satu ruangan tanpa ada sekat-sekatnya. Ia senantiasa tertidur pulas, walau dapur tempat ia menanak nasi menyatu dengan tempat ia merebahkan badan. Semoga, pemerintah ini kian peduli dengan penderitaan masyarakat yang tak berpunya semacam Nuek ini," harap Pak RT, Alvisnor. (zol)