Padang Panjang (HR)- Wakil Wali Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Mawardi mengatakan daerah selalu swasembada pangan sejak beberapa tahun terakhir.
"Hal itu terbukti dari tingkat produksi padi melebihi tingkat kebutuhan masyarakat terhadap pangan selama ini," katanya di Padang Panjang, Senin (2/2).
Kota Padang Panjang mampu memproduksi padi selama ini mencapai 8.000 ton atau 50 kuintal/hektare setahun.
Sementara, tingkat kebutuhan penduduk Padang Panjang yang berjumlah sekitar 50 ribu jiwa hanya sekitar 6 ribu ton lebih dalam setahun.
Swasembada pangan itu, kata dia, juga didukung oleh sarana pertanian, baik itu lahan maupun pengairan yang memadai selama ini.
Tidak itu saja, tambah dia, dari segi petani juga sudah memiliki kelompok yang selalu menerima arahan dari Pemkot Padang Panjang melalui penyuluh yang sudah tersedia di masing-masing Kelurahan.
"Faktor penunjang lain adalah sarana dan prasarana yang dimiliki oleh petani selama proses produksi pangan tersebut," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Panjang Candra menyebutkan, daerah itu memiliki target pencapaian produksi pangan sebesar 7.915 ton atau 50 kuintal/hektare pada 2015.
Target tersebut, untuk mendukung pencapaian swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintah pusat yang sesuai dengan jumlah lahan pertanian produktif di Padang Panjang.
"Target produksi pangan tersebut akan dilakukan pada lahan pertanian produktif di Padang Panjang seluas 630 hektare," katanya.
Pemko Padang Panjang melakukan berbagai upaya dan program, untuk mencapai target produksi pangan tersebut.
Dia mengatakan, dari pemanfaatan teknologi Padang Panjang sudah mengaplikasikan program padi tanam sebatang atau "System of Rice Intensification" (SRI) yang terbukti bisa meningkatkan hasil pertanian masyarakat.
"Program padi tanam sebatang atau sistem legowo sudah dilakukan oleh masyarakat khususnya petani di Padang Panjang ini sejak beberapa tahun terakhir dengan hasil maksimal 5 ton per hektare," sebutnya.(ant/ivi)