BENGKALIS (riaumandiri.co)– Ramainya keluhan masyarakat terhadap sistem pembelian karcis atau tiket untuk menggunakan jasa penyeberangan Ro-Ro dari Bengkalis-Pakning, atau sebaliknya, yang hingga kini masih dijalankan secara manual, sepertinya didengar oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis.
Pasalnya, saat meninjau kondisi pekerjaan dermaga baru pelabuhan Ro-Ro di Desa Air Putih Bengkalis, Bupati Amril Mukminin mengatakan kepada sejumlah wartawan akan membuat sistem elektrik sebagaimana yang diberlakukan di jalan Tol atau pintu masuk Bandar Udara.
“Untuk sistem pembelian tiket penyebrangan, saat ini kita sudah mempunyai upaya untuk merubahnya dengan memakai sistem elektrik. Tidak lagi menggunakan sistem manual seperti sekarang ini.
Dengan begitu barang kali bisa mengurangi kemacetan panjang saat hendak membeli tiket atau adanya pihak yang menerobos antrean,” jelas Amril Mukminin Rabu (24/2).
Didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Provinsi Riau, yang juga merupakan mantan Penjabat Bupati Bengkalis Ahmad Syah Harrofie, Wakil Bupati Bengkalis Muhammad, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Bengkalis H Hermanto dan Kedishubkominfo Ja'afar Arief, Bupati Bengkalis mengaku akan membuat sistem ini secepatnya.
“Karena saat ini masih sistem manual, maka secepatnya akan kita pindahkan ke sistem elektrik,” ujar Bupati seraya mengatakan kalau tahun 2016 ini hal itu sudah dianggarkan sebagaimana keterangan Kadishubkominfo.
Kendati demikian, kepada seluruh masyarakat pengguna jasa penyebrangn Ro-Ro Bupati menghimba untuk bersabar dan tetap mengikuti sistem antrian dengan baik.
Jangan ada yang memanfaatkan kedekatan ataupun kondisi di lapangan.
“Terlebih saya ingatkan kepada para pejabat di Kabupaten Bengkalis, untuk senantiasa disiplin dalam sistem antrian di demaga Ro-Ro. Jangan ada yang menerobos antrian. Karena sebagai seorang pejabat harus bisa memberikan contoh yang baik dalam berbagai hal,” tegasnya.
Meskipun, lanjutnya, ada keperluan atau tugas yang mengharuskan untuk segera. Namun bukan berarti bisa serta merta menerobos antrian dengan seenaknya, tanpa memikirkan pengguna jasa yang lain. (adv/humas)