SIAK (riaumandiri.co)-Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Siak mempertanyakan beberapa keluhan masyarakat atas pelayanan kesehatan dari petugas kesehatan di RSUD Siak.
Pertanyaan sekaligus kritisi ini disampaikan dalam dengar pendapat dengan RSUD Tengku Rafi'an Siak, Selasa (23/2) di ruang Banggar DPRD Siak.
Rapat penting bagi masyarakat Siak ini dipimpin Wakil Ketua Komisi IV Gustimar, didampingi Sekretaris dan anggota Komisi IV lainya dan dihadiri Direktur Utama RSUD Tengku Rafi'an Ulfa Hanum.
Marudut Pakpahan dalam forum ini mempertanyakan berbagai laporan tentang keluhan dari masyarakat yang ia terima. Di antaranya, sulitnya mendapatkan air bersih. Sementara di Puskesmas Kandis dan Tualang juga ada laporan yang sama, kamar mandi dan WC terlihat jorok.
"Kami banyak dapat laporan warga, kamar mandi dan WC puskemas Kandis dan Tualang Jorok. Ini masalah pelayanan, bagaimana kita memuaskan pasien. Bagaimana pasien mau cepat sehat kalau tempat ia mendapat perawatan tidak nyaman," tegas Marudut Pakpahan.
Selain itu, wakil rakyat dari Dapil III Tualan ini menjelaskan, laporan lain yang sering sampai ke dewan yakni sulitnya mendapatkan pelayanan, khususnya pasien yang membutuhkan rujukan ke RSUD.
Senada dipertanyakan Gustimar, politisi PAN ini meminta kepada pihak RSUD agar pasien yang dirujuk bisa cepat mendapat pelayanan. Banyak warga yang melapor ia terkatung-katung sesampainya di tempat rujukan.
"Banyak masyarakat yang komplain, setelah sampai ditempat rujukan (RSUD Tengku Rafikan) mereka tidak mendapatkan kamar inap, sebagian melapor harus kembali lagi karna ada beberapa syarat yang belum di penuhi.
Kami berharap pihak RSUD bisa membuat kebijakan untuk mempermudah masyarakat mendapat pelayanan," kata Gustimar.
Masalah lain disampaikan politisi PKB Awaludin. Dia menyampaikan, keluhan masyarakat Lamanya antria untuk mengambil obat, pasien atau keluarga pasien harus antri satu jam lebih baru dapat obat.
Menjawab semua keluhan itu, Direktur RSUD Tengku Rafi'an Ulfa Hanum memberikan penjelasan. Saat ini permasalahan air bersih sudah selesai. Sebelumnya pada November 2015 lalu terjadi penyumbatan di pipa penyaluran air bersih dari PDAM, sehingga berdampak pada penyediaan air bersih untuk kamar pasien dan kamar mandi lainya di RSUD.
Ulfa Hanum mengucapkan terimakasih atas perhatian dan oengawasan Dewan terhadap pelayanan kesehatan baik di RSUD dan di Puskesmas. "Untuk kebersihan kamar mandi di Puskesmas, ini menjadi masukan bagi kami dan Dinas agar selalu melakukan pengawasan," kata Ulfa Hanum.
Membantah
Ulfa Hanum membantah adanya pasien rujukan yang kesulitan mendapatkan kamar rawat inap. Karena sebelum memberikan rujukan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan rumah sakit yang akan dituju.
"Terkadang pasien tidak membawa dokumen lengkap, sehingga keluarga pasien harus pulang untuk mengambil dokumen syarat-syarat yang ditentukan," kata Ulfa Hanum.
Menjawab masalah antrean pengambilan obat, khusus untuk pengambilan obat penyakit dalam memang memakan waktu agak lama, karena harus di cocokkan kembali dengan resepnya, lebih lama lagi jika antrean panjang.
"Untuk mengatasi masalah antrean ini, sekarang di RSUD telah kami bagi beberapa loket pengambilan obat serta mengunakan nomor antrean. Sehingga tidak lagi terlalu lama," kata Ulfa Hanum.***