SELATPANJANG (riaumandiri.co)- Letak wilayah Meranti berbatasan dengan dua negara jiran, Singapura dan Malaysia, dituding sebagai pintu masuk narkoba.
Memang dengan letak wilayah yang berpulau-pulau juga terdapat ratusan pelabuhan tikus yang bisa saja dimanfaatkan oleh jaringan narkoba lokal bekerjasama dengan jaringan international.
Sehingga posisi Kepulauan Meranti yang letaknya sangat strategis tidak menutup kemungkinan Selatpanjang atau Meranti menjadi sebuah daerah transit yang sangat sulit diendus.
Guna menghadapi terbukanya peluang besar menjadi pintu narkoba di Provinsi Riau bahkan mungkin untuk peredaran di Sumatera maupun untuk Pulau Jawa itu, saatnya BNN mengembangkan sayapnya di Kepulauan Meranti.
"Tentunya dengan membentuk BNN Kabupaten, yang akan melakukan upaya pencegahan meluasnya pengguna narkoba di tanah air, ”ungkap anggota DPRD Kepulauan Meranti, Darwin Susandi, kepada Haluan Riau Selasa kemarin.
Politisi Partai PDI Perjuangan itu mengatakan, sebagai bentuk perlawanan terhadap gembong-gembong narkoba, pemerintah dan pihak-pihak terkait harus merapatkan barisan untuk melawan penjajahan bangsa kita ini lewat serangan barang haram tersebut.
Pembentukan Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kepulauan Meranti saat ini menjadi sebuah kebutuhan mendesak.
Sehingga badan ini nantinya akan fokus untuk melakukan upaya pencegahan kepada masyarakat khususnya para generasi muda bangsa, agar jangan sempat terkontaminasi.
“Kita ingin memutus mata rantai peredaran narkoba, hanya melalui sosialisasi dan penyuluhan bagaimana bahaya pengguna narkoba itu," katanya.
Dengan maraknya kegiatan sosialisasi serta gencarnya dukungan pemerintah yang mengkampanyekan prestasi tanpa narkoba, sehingga apa itu narkoba dan bahaya yang ditimbulkannya bisa dipahami oleh lapisan masyarakat, terutama para pelajar dan generasi muda.
"Jadi kita sangat butuh kehadiran badan yang khusus menangani sosialisasi serta memerangi gembong-gembong yang sengaja mau menghancurkan masa depan masyarakat itu. Sebab hancurnya masa depan masyarakat akan mengancam kelangsungan hidup sebuah negara,”pungkas Darwin.(jos)