PEKANBARU (riaumandiri.co)-Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kampar Muhammad Amin menandatangani MoU (perjanjian kerja sama) dengan perusahaan asuransi jiwa BRIngin Life cabang Pekanbaru.
Penandatanganan dilakukan antara M Amin dengan Kepala Cabang BRIngin Life Pekanbaru di Pekanbaru, Senin (22/2).
Dijelaskan M Amin, kerja sama ini dilakukan pihaknya untuk membantu warga miskin di Kabupaten Kampar dalam bentuk mengikutsertakan masyarakat kurang mampu (miskin) dalam program asuransi jiwa.
"Insya Allah mulai minggu ini pihak asuransi BRIngin Life sudah mulai bekerja melakukan pendataan dan penjaringan bersama tim Amin Centre," ujar M Amin kepada wartawan usai penadantanganan MoU.
Bakal calon Bupati Kampar ini juga menyebut, secara bertahap dia menargetkan ada sekitar 60.000 orang masyarakat miskin bisa menjadi peserta asuransi di anak perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) tersebut.
Untuk tahap awal sebanyak 6.000 orang masyarakat miskin sudah terdaftar dan mendapatkan kartu asuransi jiwa dari pihak BRIngin Life. "Enam ribu orang ini dibagi di 21 kecamatan. Itu tahap awal, target saya nantinya mencapai 60 ribu orang," terang Amin.
Nah, siapa yang akan membayar premi asuransi sebanyak itu? Muhammad Amin menyebutkan bahwa ia secara pribadi siap membayar premi asuransi demi membantu masyarakat kurang mampu tersebut.
"Saya sumbangkan sekitar Rp1,4 miliar setahun untuk masyarakat Kampar," imbuhnya.
Intinya, premi asuransi itu Muhammad Amin yang tanggung. Kalau nanti prasyarat dari masyarakat lengkap maka masyarakat tersebut akan mendapat kartu.
"Kalau seandainya peserta asuransi ini meninggal dunia maka ahli warisnya akan mendapatkan Rp 10 sampai Rp20 juta," beber pria yang juga menjabat Ketua Ikatan Keluarga Besar Alumni Pondok Pesantren Darussalam itu.
Lantas kenapa ia mencetuskan program tersebut? Menurut Amin karena setelah dia berkeliling di ratusan desa di Kampar dia menilai masih banyak masyarakat yang membutuhkan jaminan asuransi jiwa, asuransi kesehatan. Masyarakat ini termasuk kategori kurang mampu (miskin).
Lebih lanjut Amin menegaskan, apa yang dilakukannya ini bukanlah sebuah tindakan atau upaya pencitraan karena dia mengakui dapat atau tidak dapat sampan untuk maju sebagai calon Bupati Kampar pada Pilkada tahun 2017 maka dia tetap akan melaksanakan program ini untuk masyarakat Kampar.
"Kita tak perlu menjadi bupati dulu. Tak ada sampan tak lah. Saya tak menunggu harus jadi calon bupati dulu," bebernya.(rls/mg2)