PEKANBARU(riaumandiri.co)- Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru, melalui Tim Reaksi Cepat menjaring seorang bocah pengemis berpura- pura cacat, di persimpangan Pasar Pagi Arengka, Senin (22/2). Dalam menjalankan aksi, bocah tersebut bertingkah seolah seperti manusia yang hanya memiliki satu kaki.
Modus itu dilakukan dengan melipat kaki kanannya ke belakang hingga ke bagian pantat, bila sekilas dilihat, bocah S memang benar seperti orang yang mengalami cacat. Tak mau terkecoh dengan buruannya, TRC Dinsos langsung menangkap S dan segera membuktikan apakah dia benar- benar cacat, atau berpura- pura.
"Ketika S, kita tangkap, dia sempat terkejut, apalagi saat disuruh menurunkan kaki kanan yang dia lipat ke belakang itu, karena curiga berpura- pura, S kita suruh melompat. Ternyata S bisa melompat layaknya orang normal dan baik- baik saja.
Cara yang dilakukannya sangat berbahaya, tidak saja mengganggu kelancaran arus lalulintas, tetapi juga bisa mengancam nyawa dia sendiri," kata Kepala Dinas Sosial dan Pemakaman Pekanbaru, Chairani.
Saat Haluan Riau menanyakan kepada S, mengapa harus berbuat demikian, S menjawab untuk menarik simpati kepada setiap pengendara yang melihat. Sehingga rasa prihatin masyarakat muncul, dan ia pun bisa mendapatkan hasil yang lumayan untuk membantu kakaknya yang dalam keadaan hamil.
"Saya mengemis untuk membantu kakak yang lagi hamil, uangnya nanti dikumpulkan untuk biaya melahirkan dia," singkat S, sambil terisak menahan tangis.
Menurut keterangan Kadinsos Chairani, bocah itu berusia 13 tahun, sudah tiga kali terjaring razia Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) yang dilakukan pihaknya. Meski demikian, tak menimbulkan efek jera terhadap dirinya, sehingga usai beberapa kali ditangkap, hari ini, kembali tertangkap dengan modus yang berbeda.(her)