PEKANBARU (riaumandiri.co)-Guna mendukung program Pemerintah Provinsi Riau dalam pengembangan program pariwisata, Association of Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Riau mengusulkan, agar setiap kabupaten/kota di Riau memiliki hotel sendiri.
"Mengingat masih kurangnya tempat penginapan yang tersedia, sehingga nantinya bisa membuat wisatawan mau berlama-lama menikmati potensi wisata Riau," jelas Ketua ASITA Riau Dede Firmansyah, Senin (22/2).
Menurutnya, penginapan atau hotel merupakan fasilitas pendukung sekaligus sebagai daya tarik bagi wisatawan.
"Kita harap setiap kabupaten memiliki hotel, minimal hotel bintang dua dan memiliki standar internasional. Karena kita tau hampir seluruh kabupaten yang belum memiliki hotel yang berstandar internasional dan hanya tertumpu di Pekanbaru," ujar Dede.
Menurutnya, ASITA Riau siap mendukung penuh rencana Pemprov Riau untuk menjadikan sektor wisata, untuk dijadikan sebagai salah satu sumber PAD.
"Kita siap mendukung upaya Pemprov Riau yang ingin menjadikan Riau sebagai salah satu pusat kunjungan wisata di Indonesia," kata Dede.
Hanya saja, Dede berharap, selain infrastruktur terutama jalan menuju lokasi wisata, hal yang harus dipersiapkan oleh daerah, adalah tersedianya hotel berstandar internasional maupun nasional, minimal hotel bintang dua. Karena dengan tersedianya hotel minimal bintang dua, maka turis atau wisatawan yang datang bisa menginap di kabupaten di Riau, sehingga akan terjadi perputaran ekonomi.
"Kalau ada tersedianya hotel berkelas, tentu akan semakin menarik wisatawan, dan hal itu juga akan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat tempatan," ungkapnya.
Dede mencontohkan, iven Bakar Tongkang di Rokan Hilir yang sudah mendunia, jika dikelola dengan baik, akan bisa lebih memberi nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Sekali lagi, harus ada hotel yang memadai, sehingga ini akan lebih membuat wisatawan merasa aman dan nyaman saat berada didaerah tersebut," paparnya.***