KUNTODARUSSALAM (riaumandiri.co)- Pembangunan los pasar di Kecamatan Kuntodarussalam, yang anggarannya berasal dari Dana Alokasi (DAK) APBN Pusat senilai Rp5.80,000,000 tahun anggaran 2016 hingga kini belum difungsikan karena ditolak masyarakat. Warga menolak karena diduga tidak sesuai spesifikasi.
Demikian disampaikan anggota DPRD Rohul, Zulfahmi, kepada Haluan Riau, Senin (22/2). Dikatakannya penolakan pemakaian gedung los pasar tersebut karena struktur bangunannya terkesan asal jadi. Salah satunya adalah pembangunan septi tank yang kedalamannya hanya sekitar 80 centimeter. Sementara yang tertuang dalam spesifikasi sekitar satu meter setengah (1,5 meter).
“Selain septi tank, pintu kamar wc-nya juga diduga asal jadi. Hal itu bisa dilihat dari kerenggangannya. Dengan kondisi tersebut warga curiga kalau pembangunan los pasar tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi. Dan oleh warga menolak digunakan sebelum adanya pemeriksaan dari pihak terkait,” tegas ungkap Zulfahmi.
Menurut Zulfahmi, jumlah los pasar yang dibangun melalui alokasi dana DAK tahun 2015 tersebut sebanyak 4 unit. Dan semuanya belum diizinkan masyarakat untuk dioperasikan.
“Warga menginginkan pihak terkait melihat langsung kondisinya. Jika tidak sesuai, tolong disesuaikan sesuai rencana yang tertuang dalam kontrak kerja,” tegas Zulfahmi.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Rokan Hulu, Tengku Armien Rafli, S.Sos membenarkan kalau pembangunan los ada beberapa bagian yang mengalami kerusakan. Dan saat ini masih dalam pemeliharaan kontraktor.
“Iya, sebagian ada yang rusak. Dan hal itu sudah kita sampaikan ke kontraktor untuk dilakukan perbaikan. Sebab, masa pemeliharaannya 180 hari. Kalau tidak ada halangan, besok (hari ini, red) akan diperbaiki. Dan hal itu sudah menjadi tanggung jawab kontraktor,” terangnya.(gus)