PASIRPENGARAIAN (riaumandiri.co)- Kepala Kantor Kementerian Agama Rohul H Ahmad Supardi Hasibuan MA, didampingi Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah H Elfalisman. menghimbau kepada warga mewaspadai dan berhati-hati memilih perusahaan penyelenggara Ibadah Haji Plus yang kerap mengimingi-imingi jamaah calon haji untuk bisa berangkat haji secepatnya.
Katanya kuota haji untuk Provinsi Riau sudah ditetapkan. Dan jika masyarakat mendaftar sekarang, maka baru bisa berangkat ke Tanah Suci sekira 15 tahun lagi. "Sedangkan daftar antre haji plus empat tahun, jadi tidak mungkin bisa mendaftar sekarang tahun depan sudah bisa berangkat," jelas Ahmad Supardi, Senin (22/2) di ruang kerjanya.
Menurutnya JCH yang tidak masuk kuota berangkat tetapi masuk nomor antre sebagai cadangan, dan baru bisa berangkat pada tahun ini dengan catatan jika ada JCH yang akan berangkat mengundurkan
diri menjelang keberangkatan, seperti alasan sakit, meninggal dunia, atau alasan lain.
"Untuk mengetahui JCH yang tidak berangkat, waktunya juga sempit, sekira tujuh hari menjelang keberangkatan. Oleh karena itu, maka sekarang kita sudah menyiapkan cadangan sebanyak 19 orang, dengan harapan jika ada yang mundur maka mereka bias langsung menggantikan,’’ kata Ahmad Supardi.
Terkait dengan ada orang yang menjanjikan bisa berangkat haji cepat dan bahkan di tahun ini, Ahmad Supardi meminta masyarakat agar lebih pintar dan tidak mudah percaya dengan modus yang dilakukan oknum perusahaan penyelenggara ibadah haji plus.
Ahmad Supardi menyarankan masyarakat yang berniat berangkat melalui Haji Plus mendaftar dan membuka tabungan haji di bank yang menyediakan pelayanan haji. Dan pihaknya siap untuk dijadikan sebagai tempat konsultasi dengan cara dating ke Kantor Kementrian Agama.
"Sudah banyak kejadian seperti ini. Sampai di Jakarta mereka dipulangkan karena tak dapat Visa," tuturnya.
Ongkos Naik Haji (ONH) saat ini sekira Rp37 juta. ONH ini sesuai musim haji 2015 lalu. Sedangkan ONH 2016 masih dalam pembahasan Kemenag Republik Indonesia. "Daftar antre JCH Rokan Hulu sendiri
sampai dengan saat ini mencapai lima ribu orang," tambah Ahmad Supardi.(yus)