TELUK KUANTAN (riaumandiri.co)-Angka kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Kuantan Singingi pada bulan Februari ini mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Data Dinas kesehatan selama bulan Januari jumlah kasus DBD sebanyak 91 kasus dan bulan Februari jumlahnya mengalami penurunan menjadi 20 kasus. "Angka kasus DBD sampai pada Februari ada 20 kasus, mengalami penurunan bila dibandingkan Januari lalu yang jumlahnya 91 kasus," ujar Kepala Diskes Kuansing, melalui Staf Bidang PMK, Desri, kepada Haluan Riau, Senin (22/2).
Turunnya angka kasus DBD di Kuansing menurutnya, tidak terlepas dari kepedulian masyarakat Kuansing akan kebersihan lingkungan terutama Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M Plus, yakni mengubur, menutup dan membersihkan tempat-tempat yang menjadi genangan air secara massal, serta ikanisasi di bak-bak penampungan air, baik di luar ruangan maupun di dalam rumah. Sehingga diharapkan tidak ada kesempatan bagi nyamuk untuk bertelur.
Diskes katanya, juga sudah melakukan berbagai upaya, mulai dari sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat untuk peduli akan kebersihan agar kasus DBD ini turun. Selain itu katanya, masyarakat di Kuansing juga bisa mendapatkan bubuk abate gratis yang sudah disiapkan pemerintah dan bisa di minta ke Puskesmas yang ada ditiap kecamatan.
"Masyarakat bisa dapatkan bubuk abate kalau diperlukan minta ke Puskesmas yang ada di tingkat Kecamatan," ujarnya.
Diskes juga telah menyiapkan stok seandainya bubuk abate habis di Puskesmas. "Masyarakat bisa gunakan bubuk abate sudah ada dimasing-masing Puskesmas,"ujarnya.
Data tahun lalu, selama tahun 2015 sejak Januari-Desember tercatat 286 kasus DBD menyerang masyarakat di Kuansing.
Tahun 2014 lalu jumlahnya hanya 45 kasus.(rob)