PEKANBARU (riaumandiri.co)-Meski penderita penyakit demam berdarah dengue di Kota Pekanbaru terus meningkat, Pemko Pekanbaru belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Karena untuk menetapkan status KLB ada prosedur tetap.
"Untuk menetapkan status KLB, ada prosedur tetapnya, kalau sekarang masih belum masuk KLB. Pemko pasti akan menetapkan status bila memang nanti kasus DBD di Pekanbaru sudah masuk kriteria itu. Seperti bencana kabut asap yang terjadi kemarin, kita yang pertama kali menetapkan KLB," kata Walikota Firdaus, Jumat (19/2).
Walikota mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Pekanbaru agar waspada dan mengenali penyakit DBD, serta menghindar dari gigitan nyamuk aedes aegypti, terutama di musim penghujan saat ini.
Selain itu tak kalah penting untuk pencegahannya, masyarakat harus menerapkan pola, menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.
Sedangkan Plus yang dimaksud adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti dengan menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Kemudian juga menggunakan obat anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur dan lainnya.
Lantas juga menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk. Menurut wako, pola yang disebutkan terbukti efektif dari pada masyarakat beranggapan untuk mencegahnya dengan melakukan fogging.
"Fogging juga sangat berbahaya bagi kesehatan, karena memakai bahan kimia, menerpakan pola 3 M Plus dilingkungan masing- masing terbukti untuk pencegahan awal. Jangan foging ke foging aja, karena foging itu adalah alternatif terakhir,
Pemko Belum
foging itu juga tak baik untuk kesehatan karena memakai bahan kimia," tegasnya.
Terkait meningkatnya penderita DBD di Pekanbaru, sebelumnya diketahui berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, hingga pekan keenam tahun 2016, tercatat sebanyak 152 orang telah terserang penyakit tersebut. Bahkan sejak bulan Januari lalu hingga saat ini, diketahui sebanyak 5 orang telah meninggal dunia.
"Kasus DBD terus mengalami peningkatan, data seminggu lalu tercatat hanya 138 kasus, artinya dalam seminggu terakhir, terjadi penambahan sebanyak 14 kasus yang tersebar di 12 kecamatan di Pekanbaru.
Diketahui 5 orang telah meninggal dunia, 2 di Tampan, 2 di Marpoyan Damai dan 1 orang di wilayah Bukit Raya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda S Munir, melalui Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan, Gustiyanti.***