BENGKALIS (riaumandiri.co)- Dua orang nelayan asal desa Penampi, Bengkalis, Riau, Atan (22) dan Abdul Gani (35) yang kapalnya pecah dihantam gelombang saat menangkap ikan di Selat Bengkalis, Rabu (17/2) lalu, saat ini masih berada di Negeri Jiran Malaysia.
Malangnya lagi, kedua nelayan ini disangka imigran gelap oleh Imigrasi Malaysia dan sedang diproses. Padahal, Abdul Gani (35) dan Atan (22) mendapat musibah setelah kapalnya pecah dihantam gelombang kuat di peraian Tanjung Jati. Keduanya diselamatkan MV Indomal Expres dan dibawa ke Malaka untuk mendapatkan perawatan karena kondisinya lemah.
Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Komandan Pos Angkatan Laut (Danposal) Bengkalis Letda Boy Hartono mengatakan bahwa kedua Korban Laka Laut saat ini masih berada dimalaysia.
"Informasi ini kami peroleh dari Imigrasi Dumai, nelayan asal Bengkalis yang selamat pada saat itu yang dibawa Ferry Indomal Expres masih berada di Malaysia. Setelah sampai di sana, kedua nelayan itu dikira imigran gelap," ujar Dan Posal Bengkalis, Letda Boy Hartono melalui via selulernya, Jumat (19/2).
Setelah melakukan negosiasi, kata Dan Pos AL lagi, akhirnya korban diperbolehkan pulang melalui Kota Dumai oleh pihak Malaysia dengan syarat Imigrasi Dumai harus mengirimkan kronologis kejadian perkara terkait laka laut tersebut.
"Saat ini, dari pihak keluarga korban masih berada di Dumai untuk membuat kronologis kejadian perkara yang menimpa pihak keluarganya," imbuhnya singkat.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah kapal pompong pecah dihantam ombak besar saat melaut pada Rabu (17/2) sekitar pukul 05.00 WIB di perairan Tanjung Jati. Dua orang nelayan yang berada di pompong tersebut sempat 12 jam terapung di laut dengan bergantung di haluan pompong. Beruntung keduanya diselamatkan MV Indomal dan dibawa ke Malaka. (man)