Kampar Timur (riaumandiri.co)-Kepala SD 012 Desa Kampung Panjang, Kecamatan Kampar Timur, Ermawati, S.Pd mengaku proses belajar mengajar di sekolahnya masih belum berjalan maksimal.
"Selain banyaknya kursi, buku, dan alat bantu pembelajaran yang rusak, listrik di Sekolah kami masih korslet, padahal biasanya kalau kondisi cuaca mendung kami belajar sambil menghidupkan lampu," terangnya, Jumat (19/2).
Ermawati mengaku pihaknya belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Kemarin kami mendapatkan bantuan dari mahasiswa UR, berupa spidol, buku dan lain, saya berharapnya ada bantuan dari pemerintah agar proses belajar mengajar bisa kembali lancar seperti biasanya," tutupnya.
162 Sekolah
Banjir yang melanda Kabupaten Kampar sejak Senin (8/2) lalu selain merendam ribuan rumah warga juga merusak fasilitas serta bangunan sekolah.
Dari data Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Dinas P dan K) Kampar tercatat 162 Sekolah mengalami kerusakan dengan tingkat kerusakan yang bervariasi.
Rincian Sekolah yang terendam banjir, PAUD, KB,TK sebanyak 60 Sekolah. SD/MI sebanyak 84 Sekolah. Serta SMP/MTS, SMA dan Pesantren sebanyak 18 Sekolah yang tersebar di 13 Kecamatan yang tergenang banjir.
"Kerusakannya bervariasi mulai dari buku panduan pembelajaran, kursi dan meja belajar, lemari, barang elektronik, hingga bangunan sekolah. Namun begitu proses belajar tetap kita laksanakan mengingat ujian akhir sekolah yang semakin dekat, terutama untuk anak kelas 6 SD," ujar Zarlis, Kabid Bibda Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kampar.
Menurut Zarlis data rincian kerusakan sekolah sudah dikirim ke Pusat,
"Kita masih menunggu perkembangan dari Kementerian," lanjutnya.(mg2)