"Anda yang lahir di tahun '60 - '70-an, adalah generasi yang layak disebut generasi paling beruntung. Karena merekalah generasi yang mengalami loncatan teknologi yang begitu mengejutkan di abad ini, dengan kondisi usia prima.
Merekalah generasi terakhir yang pernah menikmati riuhnya suara mesin ketik. Sekaligus saat ini jari mereka masih lincah menikmati keyboard dari laptop. Merekalah generasi terakhir yang merekam lagu dari radio dengan tape recorder. Sekaligus juga menikmati mudahnya mendownload lagu dari gadget.
Merekalah generasi dengan masa kecil bertubuh lebih sehat dari anak masa kini karena lompat tali, loncat tinggi, gasing, main kelereng, petak umpet adalah permainan yang tiap hari akrab dengan mereka.
Sekaligus saat ini mata dan jari mereka tetap lincah memainkan berbagai game di gadget.
Masa Remaja.
Merekalah generasi terakhir yang pernah mempunyai kelompok/geng. Yang tanpa janji, tanpa telepon/sms tapi selalu bisa kumpul bersama menikmati malam Minggu sampai pagi. Karena mereka adalah generasi yang berjanji cukup dengan hati. Kalau dulu mereka harus bertemu untuk terbahak bersama. Kini merekapun tetap bisa ber "wkwkwkwk" di grup Facebook/ whatsApp. Merekalah generasi terakhir yang pernah menikmati lancarnya jalan raya tanpa macet di mana-mana.
Juga bersepeda motor menikmati segarnya angin jalan raya tanpa helm di kepala. Merekalah generasi terakhir yang pernah menikmati jalan kaki berkilo meter tanpa perlu berpikir ada penculik yang membayangi. Merekalah generasi terakhir yang pernah merasakan nikmatnya nonton TV dengan senang hati tanpa diganggu remote untuk pindah channel sana sini. Merekalah generasi terakhir yang pernah begitu mengharapkan datangnya pak pos menyampaikan surat dari sahabat dan kekasih hati. Itulah generasi peralihan yang hidup di dua era teknologi. Anda generasi itu? ........."
Kalimat demi kalimat dalam dua tanda kutip ("...") di atas saya copas (copy paste) dari postingan teman-teman SMP dan SMA di grup WhatApps, belum lama ini. Terima kasih untuk siapa pun yang merangkai kata demi kata menjadi kalimat dan rangkaian kisah di atas. Karya yang mampu mengembalikan memori Saya, betapa indahnya hidup di masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kini sudah di usia manula (ehm!). Masa dimana generasi kami bisa menikmati proses loncatan teknologi, dari yang jadul ke modern.
Tentu saja masa-masa seperti kisah di atas, tak dinikmati generasi setelahnya.
Kita ambil contoh masa kanak-kanak. Kalau dulu, hari-hari anak-anak diisi dengan permainan lompat tali, main gundu (kelereng), petak umpet dan lain sebagainya. Permainan yang kental dengan kebersamaan. Lain dengan kanak-kanak era 80-an yang akrab dengan Nintendo, Play Station dan sejenisnya. Atau generasi '90-an yang sibuk utak-atik channel TV dengan munculnya sejumlah stasiun televisi. Yang lebih seru, kanak-kanak generasi 2000-an, hari-hari mereka tak lepas dari gadget. Kalaupun mereka bermain berkelompok, itu terjadi di dunia maya, dengan game online-nya (fenomena gadget belakangan ini tak hanya didominasi kanak-kanak dan remaja saja, tapi untuk semua kalangan dan usia). ***