PADANG (riaumandiri.co)– Harga beras yang terus naik di Kota Padang, segera diantisipasi Pemko Padang. Caranya dengan menggelar Operasi Pasar (OP) di sejumlah titik di Kota Padang.
“Kenaikan harga pasar memang tidak cukup signifikan sekitar Rp 500 hingga Rp 1.000. Mudah-mudahan lewat Operasi Pasar ini akan mampu mengendalikan harga hingga menjadi normal kembali,” ujar Walikota Padang H Mahyeldi Dt Marajo saat meninjau OP di Simpang Kandang, Pasar Raya Padang, Rabu (17/2).
Sebenarnya, Pemko Padang sebelumnya telah melakukan OP pada Desember 2015 lalu. Namun karena terjadinya gagal panen di daerah produsen beras di Sumatera Barat, harga beras menjadi terganggu.
“Naiknya harga beras dikarenakan gagal panen karena banjir dan longsor seperti di Pasaman, Solok Selatan, Limapuluh Kota dan lainnya,” ujar Mahyeldi didampingi jajaran kerjanya di Pemko Padang.
Tidak saja karena pengaruh bencana di Sumatera Barat, naiknya harga beras juga diakibatkan ‘bergedurunya’ daerah lain yang membeli beras ke Sumatera Barat. “Surplusnya beras di Sumatera Barat membuat provinsi tetangga ramai datang mem beli beras ke sini,” tukas Walikota.
Pada OP kali ini, Bulog akan mendistribusikan beras ke 34 titik, termasuk di sembilan pasar satelit yang ada di Padang. Harga beras OP terbilang relatif murah. Segantang beras dijual Rp 13.440,-.
Sedangkan perkilo dijual Rp 8.400,-. “Operasi Pasar ini dilakukan hingga harga beras stabil dan kita akan terus melakukan evaluasi setiap 15 hari sekali,” pungkasnya.
Sebanyak 34 titik OP tersebar di Kota Padang, seperti di Pasar Raya / Bandar Olo terdapat tiga kios penjual beras OP. Di Pasar Siteba (6 kios), Pasar Alai (2 kios), Pasar Lubuk Buaya (3 kios), Pasar Tabing (2 kios), Pasar Belimbing (5 kios), Pasar Balai Baru (1 kios), Pasar Bandar Buat (2 kios), Pasar Pagi (5 kios), Pasar Simpang Haru (1 kios), serta di empat kios lainnya.
Dalam OP tersebut ter lihat hadir diantaranya Kabid Minku Bulog Divre Sumbar, Riza Afrina, Kasi Pengadaan dan Harga Pasar Bulog Divre Sumbar, Fhitry Rahmi, Kabag Bina Pemasaran Biro Perekonomian Provinsi Sumatera Barat, Edward D, dan lainnya. Selain itu hadir Bimo Epiyanto dari Bank Indonesia Wilayah Sumbar, termasuk Tim TPID Pemko Padang dan lainnya.
Operasi Pasar ini mendapat respon dari pengunjung Pasar Raya Padang. Seperti diungkapkan Meli. Wanita beranak dua ini mengaku terbantu dengan digelarnya OP yang dilakukan Pemko Padang.
“Harago barehnyo murah dari tampek lain (harga berasnya murah dibanding tempat lain),” ujarnya.
Arif juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, OP akan dapat menjawab kenaikan harga beras selama ini. “OP memang solusi bernas di tengah tingginya harga beras. Mudah-mudahan harga cepat stabil,” ungkap lelaki asal Indarung ini.
(ant/ivi)