PEKANBARU (HR)-Warga tepian Sungai Siak, tepatnya di Jalan Pesisir ujung, Rumbai, tiba-tiba dihebohkan dengan penemuan belasan senjata api jenis pistol lengkap beserta amunisinya. Yang mengejutkan, Polresta Pekanbaru menemukan indikasi bahwa senjata-senjata api berbahaya itu adalah senjata resmi alias organik dan bukan rakitan.
Yang pertama kali menemukan senjata api itu adalah Anton (45), warga Jalan Pesisir Blok A. Kepada wartawan, Minggu (1/2), ia menceritakan, belasan senjata api beserta amunisi aktif itu ia temukan secara tak sengaja.
Awalnya, pada Sabtu (31/1) siang, ia berencana hendak pulang ke rumah setelah memanfaatkan waktu dengan memancing di tepi Sungai Siak. Dalam perjalanan pulang, ia melihat goni tergeltak begitu saja di pinggir Sungai Siak, tak jauh dari lokasinya memancing.
Merasa penasaran, ia pun membuka goni tersebut. Ketika itu, terangnya, ia pun merasa terkejut karena di dalam karung goni itu ia menemukan beberapa benda berbahaya. Di antaranya ada paku tembak, dua pucuk pistol dan belasan butir peluru.
Namun temuan Anton tak berhenti sampai di situ. Berjarak sekitar satu meter, ia kembali menemukan 11 pucuk pistol. Kondisi beragam, ada yang masih utuh dan bersih tapi ada juga yang sudah berkarat.
"Agar tak diambil dan disalahgunakan orang lain, karung berisi belasan senjata api dan amunisi itu saya simpan dalam karung dan saya taruh di dalam semak-semak dekat tepian sungai, tak jauh dari tempat saya temukan. Baru siang harinya sekitar pukul 13.00 WIB barulah karung itu saya bawa pulang dan saya letakkan di dapur," terangnya.
Lebih lanjut, Anton juga mengakui sempat merasa bingung, karena tidak tahu harus berbuat apa dengan temuan-temuan itu. "Awalnya saya sempat berniat hendak membuangnya, tapi dilarang istri," tuturnya.
Tak ingin bingung terus, pada malam harinya, Anton melaporkan temuannya itu kepada Joni, yang tak lain adalah Ketua RT setempat. Selanjutnya, penemuan itu pun dilaporkan ke pihak Kepolisian.
Beragam Jenis
Informasi dari Kepolisian, senjata api jenis pistol tersebut terdiri dari beragam jenis. Masing-masing empat pucuk Wolter, satu Magman, lima SW, satu SB dan dua FB Record. Selain itu, masih 17 butir amunisi atau peluru.
Menurut Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Robert Haryanto Watratan, pihaknya sudah mengamankan barang bukti. Hingga kemarin, petugas Polresta Pekanbaru masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi temuan. Langkah ini ditempuh untuk memastikan tidak ada lagi senjata api lainnya yang masih berceceran di lokasi itu. Selain itu, langkah ini juga untuk mencegah senjata api itu jatuh ke tangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Kita belum mengetahui pemilik senpi itu. Namun anggota masih melakukan penyelidikan dan penyisiran di sekitar lokasi temuan," terangnya.
Senjata Organik
Informasi lain di Polresta Pekanbaru menyebutkan, belasan senjata api tersebut disebut-sebut mirip Pol Air. Tidak itu saja, senjata api itu dipastikan bukan rakitan, melainkan senjata organik.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Hariwiyawan Harun, belasan senpi berikut amunisi tersebut sangat mirip dengan senjata organik yang biasa digunakan oleh Polisi Air (Pol Air).
"Bukan rakitan. Itu (senpi) organik sama dengan milik Satuan Pol Air. Tapi kita belum tahu siapa pemiliknya. Diduga senpi tersebut sengaja dibuang di sana (TKP)," terangnya.
Ia menambahkan, pasca ditemukannya senjata api itu, pihaknya juga sudah melakukan penyisiran di sekitar lokasi temuan. Hasilnya, polisi kembali menemukan beberapa butir peluru.
"Ada dapat peluru lagi, tapi saya belum tahu total keseluruhannya berapa. Anggota kita yang melakukan penyisiran di TKP. Penyelidikan masih terus kita lakukan. Kita juga belum tahu senpi temuan itu pernah digunakan untuk perbuatan kejahatan apa tidak," terangnya. (nom, rtc)