TELUK KUANTAN (riaumandiri.co)-Ruang praktek SMKN 1 Teluk Kuantan, rusak berat. Meski sebelumnya sudah pernah ditinjau pihak kementerian, namun hingga saat ini aPemerintah Pusat tak kunjung menganggarkan untuk pembangunannya.
"Sempat ditinjau pihak kementrian untuk diusulkan pembangunannya melalui APBN, tapi sampai sekarang belum juga ada kabar," kata Kepala Disdik Kuansing, melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Disdik, Nasjuneri, kepada Haluan Riau, Senin lalu.
Bangunan gedung workshop dengan kontsruksi baja ini ujarnya, telah dibangun sejak SMKN 1 Teluk Kuantan berdiri, namun saat ini pondasi gedung yang menjadi tempat praktek siswa tersebut mengalami keretakan dan kerusakan yang cukup berat, sehingga bangunan ini posisinya turun dan condong. Dikhawatirkan akan segera roboh.
"Kalau kita usulkan melalui APBD kita, anggaran untuk pembangunan ulang gedung workshop ini sangat besar dan cukup menguras APBD. Maka kita usul ke pusat dan orang pusat sudah sempat turun, tapi mereka beralasan kerusakan gedung persentasenya masih kecil," kata Nasjuneri.
Padahal katanya, kalau tidak dibangun ulang gedung workshop ini bisa ambruk. "Kita sudah surati pihak sekolah agar tak lagi menempati gedung workshop ini untuk praktek siswa. Kita takut nanti ambruk, karena pondasinya retak dan bangunan sudah condong," katanya.
Disdik ujarnya, masih berupaya menyakinkan pihak Kementrian kalau bangunan gedung workshop ini layak dibangun ulang dan bangunan yang ada sekarang dibongkar habis.
"Bangunan gedung yang berdiri sekarang harus dibongkar habis dan dibangun kembali. Perkiraan akan memakan biaya sekitar Rp2 miliar. Seandainya pusat tidak mau, kita akan coba usulkan melalui APBD kita," katanya. (rob)