SELATPANJANG (riaumandiri.co)- Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kepulauan Meranti, Riau, Ishak Izrai, melihat potensi besar dari perayaan Imlek di Selatpanjang.
Perang air selama enam hari itu mempunyai nilai tersendiri yang unik, sehingga tahun 2017 nanti mereka berencana mendatangkan Menteri Pariwisata Republik Indonesia.
Demikian disampai Ishak Izrai seperti dikutip dari GoRiau.com. Kata Ishak, perayaan unik untuk memperingati Imlek dengan perang air selama enam hari hanya ada di Selapanjang. Itu merupakan tradisi yang sangat tinggi nilai jualnya.
Apalagi, kata Ishak, dengan diliputkan banyak media nasional maupun internasional, membuat iven perang air di Kota Sagu akan semakin terkenal ke beberapa belahan dunia. "Perayaan Imlek di Meranti sangat unik dan mempunyai nilai yang tinggi," ujar Ishak.
Untuk itu, tambah Ishak, kedepan mereka akan mengemas perhelatan ini dengan professional. Sebab, ada rencana Disparpora Kepulauan Meranti mendatangkan Menteri Pariwisata RI pada perayaan Imlek tahun 2017. "Kedepan kita kemas secara professional dan akan mengundang Menteri Pariwisata," tambah Ishak.
Disampaikan Ishak juga, dari perayaan Imlek selama enam hari berturut-turut setiap sore telah mampu meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Baik penyedia jasa transportasi, rumah makan atau restaurant, pasar, maupun penginapan. "Ekonomi masyarakat terasa ada geliatnya," ujar Ishak juga.
Perayaan Imlek di Meranti memang tergolong unik. Pasalnya, selama enam hari sejak masuk tanggal Imlek, warga akan menggelar konvoi menggunakan becak ataupun motor. Sepanjang perjalanan, warga yang mengikuti konvoi saling melempar atau menyiram air satu sama lain.
Tahun 2016 ini, perang air dimulai tanggal 8 hingga tanggal 13 Februari.
Peserta perang air tidak hanya dari dalam negeri. Bahkan, warga dari beberapa negara tetangga pun datang ke Selatpanjang demi mengikuti perang air atau yang disebut juga Cian Cui ini. (grc/pep)