TELUK KUANTAN (riaumandiri.co)-Warga Kenegrian Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, Iin, berharap polisi membongkar motif kasus bunuh diri salah seorang gadis yang terjadi belum lama ini, di daerah Sungai Rumbio, Desa Koto Kari. Karena diduga merupakan korban pembunuhan.
"Kita berharap pihak kepolisian bisa membongkar kasus gantung diri salah seorang gadis di salah satu rumah kontrakan di Desa Koto Kari yang cukup menghebohkan masyarakat saat ini. Apakah gadis ini memang murni gantung diri atau dibunuh," kata Iin, saat bincang-bincang dengan Haluan Riau, Minggu malam lalu.
Karena katanya, sampai saat ini kasus gantung diri tersebut masih menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat, apakah memang murni gantung diri atau bisa saja dibunuh oleh orang. "Kita tidak ingin dikampung kita ini ada kasus seperti ini, makanya kita berharap pihak berwajib menyelidiki kasus ini sampai tuntas apakah memang gantung diri atau korban dibunuh," ujarnya.
Karena sebelum korban ditemukan mati gantung diri, warga mendengar ada suara orang ribut dirumah kontrakan tersebut. Dan ini yang menjadi tanda tanya masyarakat apakah korban ini mati gantung diri atau dibunuh oleh orang.
Masyarakat juga ingin mengetahui apa hasil visum dari RSUD, karena korban ini sempat dibawa ke RSUD. "Masyarakat ingin tahu apa sebenarnya terjadi, karena masyarakat tidak menginginkan ada kasus seperti ini terjadi terutama di Kari,"katanya. Kalau memang ada dugaan pembunuhan, tentu sangat kita sayangkan, karena sangat gampang orang membunuh dikampung kita," katanya.
Sementara Kapolres Kuansing, AKBP Edy Sumardhi P, melalui Kasat Reskrim, AKP Imron Teheri, yang dikonfirmasi, Senin (15/2), mengatakan, korban tersebut kabarnya sudah beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri, namun Polres masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus gantung diri yang terjadi beberapa waktu lalu. "Kalau di lokasi memang korban ditemukan gantung diri, kita akan coba buka hasil visum dari RSUD," ujar Kasat.
Dari pemberitaan sebelumnya, informasi kepolisian menyebutkan, peristiwa ini pertama kali diketahui Esty warga setempat mendengar adanya suara orang ribut di rumah kontrakan milik Suhendra yang berada di belakang rumahnya.
Mendengar mencurigakan, Esty langsung melaporkan kepada pemilik kontrakan. Mendapat laporan itu, Suhendra bersama Ambe masuk ke rumah melalui jendela karena pintu dalam kondisi terkunci.
Kemudian, Suhendra menemukan korban tergantung dengan menggunakan kain selendang yang diikatkan di kunsen pintu kamar. Selanjutnya, ia melaporkan ke kepolisian."Setelah dilakukan olah TKP, korban meninggal dunia dan kami tidak menemukan identitasnya," ujar Kapolres Kuansing AKBP Edy Sumardi P melalui Kasubag Humas Iptu Musabi, Selasa (9/2)
Setelah dilakukan penyidikan, lanjut Musabi, korban diketahui bernama Siska Wulandari yang sehari-hari bekerja sebagai kafe milik Rama di Desa Kebun Nopi Kecamatan Kuantan Mudik. Kemudian polisi mengamankan barang bukti berupa dua unit Hp merk samsung, kain, jam tangan dan ember yang digunakan untuk aksinya.
"Setelah itu, kita lakukan visum di RSUD Telukkuantan. Saat ini, kita masih menyelidiki penyebab ia bunuh diri,"pungkas Musabi.(rob)