Pangkalan Kerinci (riaumandiri.co)-Menyikapi wacana evaluasi tenaga pendidik yang masih berstatus honorer, Forum Guru Honorer Kabupaten Pelalawan akan menjadwalkan pertemuan dengan Kadisdik dan Ketua DPRD Pelalawan.
Sebab, dengan adanya wacana evaluasi tenaga honorer ini, membuat resah para tenaga pendidik yang masih berstatus honorer di sekolah-sekolah yang ada di daerah Kabupaten Pelalawan.
"Untuk meluruskan hal tersebut, Forum Guru Honorer (FGH) Kabupaten Pelalawan juga menggelar Rapat Konsolidasi bersama Pimpinan Kecamatan (PK) FGH se-Kabupaten Pelalawan. Kita ingin meluruskan soal evaluasi honorer bagi para tenaga pendidik, agar mereka tak terjebak arus politik saat ini," terang Ketua Forum Guru Honorer (FGH) Pelalawan, M Jais, Sabtu akhir pekan lalu (13/2).
Jais menjelaskan valuasi honorer khusus bagi tenaga pendidik itu berdasarkan penilaian kinerja. Jadi tenaga honorer guru yang berjumlah kurang-lebih 2.500 orang akan dievaluasi berdasarkan kinerja mereka dalam bertugas.
"Tapi kita akan tetap memperjuangkan guru honor yang ada di daerah ini. Isu tentang pengurangan tenaga honor membuat semua guru honor menjadi resah dan was-was takut SK tidak diperpanjang lagi," tandasnya.
Menurutnya, masalah evaluasi atau pun pengurangan, itu memang wewenang Bupati dan Kadisdik."Tapi kita dari FGH berencana akan menghadap Kepala Dinas Pendidikan Pelalawan dan Ketua DPRD untuk membahas persoalan honorer para guru," ujarnya.
Ditambahkannya, meski adanya wacana evaluasi bagi tenaga honorer ini, pada hakekatnya FGH menyetujui soal evaluasi ini. Namun yang harus diperhatikan benar adalah soal kebutuhan guru di sekolah tersebut." Artinya, jangan sampai honor sudah ditiadakan tapi kita malah kekurangan tenaga pengajar," tandasnya.***