Padang Aro (riaumandiri.co)-Jasad terakhir korban longsoran tanah di Jorong Taratak Tinggi, Nagari Alam Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, telah ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB setelah dilakukan pencarian selama enam hari.
Refan Afendi (2 tahun) ditemukan oleh tim dalam posisi tertelungkup dengan kondisi badan masih utuh kendati kulit telah terkelupas. Anak bungsu Juniarti ini ditemukan tidak jauh dari penemuan jasad pertama, Ramli (25 tahun), kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Dalwison, di Padang Aro, Sabtu (13/2).
"Refan ditemukan dekat tiang listrik, tak jauh dari lokasi penemuan jasad pertama. Berjarak sekitar 10 meter," tambahnya.
Refan ditemukan sekitar 40 meter dari posisi awal rumah. Rumah yang dihuni satu keluarga itu hancur terseret tanah longsoran Bukit Bulek.
Ia menyebutkan, jasad Refan langsung dibawa ke RSUD Solok Selatan untuk divisum, namun karena dokter rumah sakit tidak ada dan terkendala air maka dibawa ke Puskesmas Pauh Duo.
Jasad korban tewas keenam akibat longsoran tanah dari Bukit Bulek yang terjadi pada Senin (8/2) sekitar pukul 04.00 WIB tersebut, ditemukan setelah dilakukan penggalian oleh tim secara manual. Penggalian kali ini merupakan yang keempat kalinya.
"Kami rencana hari ini menggunakan alat berat, tapi batal karena korban meninggal terakhir sudah ditemukan," katanya.
Musibah tanah longsor di Taratak Tinggi menimbun satu rumah yang berisi satu keluarga. Enam orang ditemukan sudah tidak bernyawa, yakni Ramli (25 tahun), Yulia Marlina (20 tahun), Anisa (1,5 tahun), Mardiana (55 tahun), Yunus (65 tahun) dan Refan (2 tahun). Sementara seorang merupakan penyintas, yakni Andi Zalman (10 tahun). Andi kini masih dirawat di RSUD setempat dan kondisinya berangsur membaik.(ant/dar)