PEKANBARU (riaumandiri.co)- Majelis Ulama Indonesia Pekanbaru mengimbau semua elemen masyarakat, para generasi muda-mudi dan pelajar untuk tidak ikut-ikutan merayakan valentine day yang sangat bertentangan dengan aqidah Agama Islam tersebut.
"Kepada seluruh masyarakat Muslim, terutama di Kota Pekanbaru, agar tidak ikut merayakan budaya yang dapat menyesatkan akidah tersebut," ujar Ketua MUI Pekanbaru, Prof Ilyas Husti, Kamis (11/2).
Pasalnya menurut Ilyas Yusti, saling menghormati dan silaturrahmi dibalik perayaan Valantine itu sesungguhnya merupakan hal yang baik dan bisa untuk dicontoh. Namun demikian, saling menghormati dan menumbuhkan kasih sayang antar sesama dalam sepanjang hari tidak mesti menunggu hari valentine itu datang.
"Umat Islam diajarkan untuk saling menjaga silaturahmi dan menumbuhkan kasih sayang antar sesama dalam sepanjang hari tidak mesti hari valentine. Jadi kita imbau kepada masyarakat tidak perlulah merayakan meniru budaya-budaya barat itu, apalagi banyak menimbulkan dampak negatif," imbaunya.
Selain itu, Ilyas mengatakan, Pemko Pekanbaru dalam hal ini Walikota Pekanbaru, Firdaus, perlu mencontoh kota-kota lain yang secara tegas mengeluarkan surat edaran tentang larangan perayaan valintene day.
"Saya rasa Pekanbaru perlu mencontohi ketegasan kota-kota lain dalam membuat aturan yang mengikat tentang perayaan valintene day ini, sehingga intansi-instansi terkait, seperti Satpol PP, leluasa untuk melakukan pengawasan di lapangan, terutama kepada kalangan pelajar muda-mudi yang merayakan valintene day, apalagi Pekanbaru akan menuju Kota Metropolitan yang Madani," tegasnya.
Untuk itu, pihaknya di MUI berencana segera berkoordinasi dengan Walikota Pekanbaru untuk membicarakan hal tersebut.
"Selama ini kita terus berkoordinasi dengan pemerintah, terutama dalam menyampaikan imbauan terkait pelarangan perayaan Valintene Day dan yang lainnya, tetapi selama ini memang belum ada aturan yang mengigat tentang perayaan valintene day ini.
Saya rasa sangat bagus kalau pemerintah mengeluarkan surat edaran tentang itu," ujarnya (ben)