Duski Samad Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Padang, Sumatera Barat, menghimbau penggemar atau kolektor batu akik untuk tidak terbawa ke dalam sifat kemusyrikan.
"Jangan sampai batu akik merusak nilai akidah sebagai umat Islam, apalagi memercayai batu akik berpengaruh dalam kehidupan," kata Duski Samad di Padang, beberapa waktu lalu.
Dijelaskan, dalam hukum Islam, memercayai dan meyakini benda-benda yang memiliki kelebihan, dan membawa keberuntungan dalam kehidupan termasuk dalam dosa besar, dan itu dilarang dalam Islam.
"Batu akik hanyalah sejenis batu mulia, batu itu disukai hanya berdasarkan bentuk dan warnanya, tidak lebih dari itu," katanya.
Lebih lanjut, dia menambahkan, memakai aksesoris dalam kehidupan dalam Islam tidak ada larangan, justru itu dianjurkan untuk perhiasan diri.
"Jika batu akik itu dipercaya memiliki kelebihan dan membawa keberuntungan dalam kehidupan itu jelas sudah dosa besar," katanya.
Dikatakan, pada batu akik jenis tertentu, jika dipakai dalam waktu yang lama memang mengalami proses pergantian warna, dan itu tidak ada hubungannya dengan kehidupan sehari-sehari.
"Itu murni proses kandungan mineral yang ada dalam batu tersebut, ini harus disikapi dengan baik," katanya.
Duski Samad juga mengatakan, banyaknya peminat batu akik dari Sumbar dari segi ekonomi sangat baik, hal ini dapat membantu penjual batu mulia untuk mendapatkan keuntungan.
"Kita bersyukur, penjualan batu akik Sumbar mendapat respons yang sangat baik, dan itu tentunya memberikan dampak perekonomian bagi pedagang serta pengrajin batu akik," katanya.
Jangan Kebablasan
Ada satu hal yang menarik di awal tahun 2015 ini, ada fenomena lama yang muncul kembali ke masyarakat, sepertinya bakal booming keras di tahun ini.
Yah, fenomena itu batu akik. Kenapa bakal booming ekstra keras? Karena di beberapa daerah fenomena ini didukung pemerintah daerahnya dengan menyediakan beberapa sentra penjualan kerajinan batu akik.
Bahkan ada juga pemda yang menggelontorkan bantuan dana sekian ratus juta agar pengrajin batu akik bisa lebih berkembang. Malah ada satu daerah yang mewajibkan pnsnya menggunakan batu akik yang berasal dari daerah itu.
Sampai saat ini perlahan tapi pasti tren batu akik memang sedang menanjak, media elektronik maupun cetak banyak mengangkat isu batu akik.
Fenomena ini mirip dengan menggilanya tanaman gelombang cinta, jemani dan jenis anthurium lainnya 5-6 tahun lalu, yang meskipun manfaat tumbuhan itu tidak jelas, juga tampilannya hanya begitu tapi harganya bisa tinggi.
Batu akik memang sejak lama sering dikaitkan dengan hal yang mistis, ada beberapa jenis batu akik tertentu yang bisa memberi manfaat supranatural kepada pemiliknya. Faktor inilah yang juga ikut mendongkrak daya jual batu akik.
Karena perhiasan ini ada yang mempercayai dapat memberikan pengaruh atau menguatkan aura pemiliknya, entah dalam urusan pekerjaan, percintaan atau yang lainnya.
Bahkan ada batu akik yang dihargai hingga 2 miliar, karena pada batu akik tersebut terdapat corak yang mirip dengan pemandangan alam, ada lagi batu akik yang bergambar semar, bercorak tulisan tertentu dan lain sebagainya.
Bagi penggemar batu akik yang mau memulai peruntungan dari fenomena ini, sebaiknya berkaca pada kasus boomingnya tanaman anthurium beberapa tahun lalu. Jangan terlalu lama menahan barang, sekira beli untuk dijual lagi dan sudah dapat keuntungan lepas saja tidak usah kemaruk pengen untung yang jauh lebih besar dengan cara menahan barang lebih lama.
Apa yang terjadi takutnya adalah awal dari fenomena yang didunia barat beken disebut dengan monkey bussines. Apa itu monkey bussines, well googling saja karena sudah banyak dibahas dimana-mana.
Intinya ini hanyalah sebuah ‘permainan’ yang diawali oleh satu atau beberapa pihak pemodal besar yang mendesign agar suatu komiditi bernilai tertentu, perlahan tapi pasti, komoditas tersebut bakal mempunyai nilai yang terus bertambah meskipun komoditas itu tidak mempunyai manfaat yang jelas serta ilmiah.
Kemudian dengan suatu cara para pemodal itu akan mendapatkan keuntungan karena sebelumnya telah menyusun skenario saat barang itu mencapai puncak booming mereka melepas ‘stok’ mereka yang sudah dipersiapkan sejak lama, dan booommmm mereka mendapat keuntungan.
Perlahan tapi pasti karena terlalu banyak suplai di pasaran dengan permintaan yang tidak sebanding, perlahan harga barang tersebut otomatis mengikuti mekanisme pasar mencari harga wajar.(bis/rcc/yuk)