PEKANBARU (riaumandiri.co)-Petugas Bea dan Cukai Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, mengamankan Mi (21) pria asal Aceh. Ia ketahuan menyembunyikan sabu-sabu
Sembunyikan
seberat 236 gram senilai Rp250 juta. Sabu tersebut disimpan dalam dua kapsul yang kemudian disembunyikan dalam anusnya.
Barang haram itu ia bawa dari Kuala Lumpur, Malaysia, dan rencananya akan diserahkan kepada seseorang yang berada di Jalan Riau, Pekanbaru.
Kuat dugaan, Mi adalah anggota sindikat narkoba internasional. Ia juga mengakui telah melakukan aksi serupa sebanyak empat kali di Batam. Ketika itu, barang haram tersebut diselundupkannya melalui jalur laut. Untuk setiap paket, Mi mengaku dibayar Rp7 juta.
Dalam ekspose yang digelar Rabu (10/2) kemarin, Kepala KPPBC PEkanbaru Elfi Haris melalui Kasi Pengawasan Tri Budi Harianto menuturkan, Mi ditangkap beberapa saat setelah turun dari pesawat Air Asia K439 dari Kuala Lumpur tujuan Pekanbaru, Selasa (9/2) sore kemarin.
Ketika itu, gerak-geriknya yang tampak tergesa-gesa menimbulkan kecurigaan petugas. Ketika diperiksa, petugas menemukan satu kapsul sudah keluar di selangkangannya.
Berdasarkan hal itu, Mi pun diperiksa lebih mendalam. Ia akhirnya mengakui bahwa kapsul itu berisi sabu dan masih ada satu kapsul lagi dalam anusnya. Berdasarkan hal itu, petugas BC pun langsung mengamankannya.
"Menurut pengakuannya, dia diupah Rp7 juta per paketnya. Kalau ini ada dua, berarti dia dibayar Rp14 juta," terang Tri Budi Harianto.
Lolos 4 Kali
Tak sampai di situ, Mi juga mengaku telah empat kali melakukan penyeludupan sabu-sabu. Namun aksi itu dilakukannya melalui jalur laut di Batam. Sedangkan penyeludupan melalui udara, baru dilakukannya kali ini dan langsung ketahuan petugas.
Setelah diamankan, Mi kemudian diserahkan ke Polresta Pekanbaru. Menurut Kasat Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Iwan Lesmana Riza, Mi diduga kurir sabu jaringan narkoba internasional, karena aksi itu sudah berlangsung antarnegara.
"Pengakuan tersangka, sabu itu akan diantarkan kepada seseorang di Jalan Riau. Kita lacak seseorang itu, namun informasinya terputus," sambung Iwan.
"Bila dilihat dari sistem penyelundupan yang tertata dengan rapi. Dugaan kita adalah dia pemain internasional. Ini akan kita kembangkan lagi. Kemungkinan dia tidak sendiri hingga barang sampai kepada pemesan," tambahnya. (mg4, nom)