PASIRPENGARAIAN (riaumandiri.co)- Terhitung dari Januari sampai Februari 2016 kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di 7 kecamatan di Kabupaten Rohul; Kecamatan Tambusai, Rambah, Kabun, Kuntodarussalam, Rambah samo, Bangun purba dan Kecamatan Rambah Hilir sebanyak 22 kasus. DBD terbanyak ditemukan di Kecamatan Rambah.
Sesuai informasi yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu, Griffino, melalui Dr. Bambang Triyono, selaku Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) didampingi Abu Syofyan, selaku Kasi Pemberantasan Penyakit, Rabu (10/2) mengatakan DBD merebak akibat pengaruh cuaca yang tidak menentu terkadang panas kadang hujan.
Sehingga memberikan kesempatan kepada jentik nyamuk untuk berkembang biak.
Sedangkan faktor lainnya yakni kurangnya perhatian masyarakat terhadap lingkungan tentang penerapan pola hidup sehat melalui gerakan pemberantasan jentik nyamuk.
Sedangkan faktor lainnya adalah adanya kebiasaan masyarakat yang tidak menguras air yang ditampung. Padahal sesuai anjuran bahwa, bak penampung air ini itu wajib dikuras satu kali dalam seminggu.
“Sedangkan untuk pemusnahan jentik nyamuknya harus dilakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan menutup atau mendaur ulang sarang nyamuk seperti tempurung atau botol plastik yang mampu menampung air,” terang Bambang Triyono yang diamini Abu Syofyan.
Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan untuk meredam merebaknya DBD di tengah masyarakat adalah pihaknya telah melakukan fogging. Dinas Kesehatan juga memberikan bubuk abate untuk memberantas jentik nyamuk di penampungan air.
“Jadi, selain melaksanakan fogging dan pemberian bubuk abate, kami juga melakukan penyuluhan yang dibarengi dengan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3 M. Menguras bak penampungan air, menutup, dan mendaur ulang barang-barang bekas seperti tempurung botol dan barag bekas lainnya yang mampu menampung air,”tutup Bambang Triyono. (gus)