BANGKINANG (riaumandiri.co)-Bencana banjir yang melanda sebagian masyarakat Kabupaten Kampar pada tahun ini, sangat dahsyat dan menimbulkan duka dan lara. Bencana ini telah menimbulkan kerugian material yang tidak sedikit hingga jatuhnya korban jiwa.
Kepala Subbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar H. Muhammad Hakam, didampingi Humas Kemenag Kampar Gustika Rahman saat meninjau banjir, Selasa (9/2), menyampaikan bahwa banjir kali ini merupakan banjir terbesar sejak tahun 1978. “Kita prihatin dengan bencana yang menimpa warga,” ujarnya.
Beberapa titik yang ditinjau Hakam beserta rombongan, mulai dari daerah Kampung Gadang, Kumantan, Batu Belah, Tanjung Rambutan, hingga daerah Simpang Kubu. Dalam peninjauan tersebut masyarakat mengungkapkan kesedihannya, mulai dari barang-barang berharga yang tidak bisa diselamatkan, binatang ternak, dan lain sebagainya.
Bahkan yang paling i menyedihkan, ada 3 keluarga di Desa Batu Belah yang sudah tua renta, belum bisa dievakuasi dari malam hingga siang harinya, karena tidak adanya alat transportasi air.
Dalam peninjauan tersebut, juga ada laporan dari masyarakat, bahwasanya sudah 2 hari tak makan-makan dan tidak tidur, karena terjebak banjir. “Sungguh banjir kali ini, mengharukan kita semua,” ujar Hakam.
Untuk itu, Hakam mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Kampar, terutama Pegawai di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar, yang tidak terkena banjir, kiranya bisa mengeluarkan sedikit rezekinya untuk meringankan beban masyarakat kita yang terkena banjir.(oni)