PEKANBARU (riaumandiri.co)-Jalan lintas Riau-Sumatera Barat yang sempat terputus akibat banjir pada Senin (8/2) kemarin, sudah kembali normal sejak Selasa (9/2) kemarin. Hal itu seiring dengan menyusutnya air yang sempat kawasan Pangkalan, kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat.
Namun bagi masyarakat Riau yang hendak bepergian menuju Sumatera Barat, juga diimbau untuk waspada. Karena ruas jalan lintas Riau-Sumbar yang tergenang banjir saat ini justru berpindah ke kawasan
Lintas kabupaten Kampar. Sejumlah badan jalan pada Selasa kemarin, tergenang air, menyusul naiknya air Sungai Kampar. Kondisi ini juga sebagai akibat dibukanya lima pintu air di PLTA Koto Panjang, sejak Senin kemarin.
Perihal normalnya kondisi banjir di Pangkalan, dibenarkan Pelaksana Tugas Kepala Badan Pebanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Zulfiatno.
"Untuk jalan Sumbar-Riau yang terputus akibat banjir di Kecamatan Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota telah bisa dilalui sejak pukul 21.00 WIB kemarin," terangnya.
Tidak hanya lintas Riau-Sumbar, jalan lintas Sumbar-Sumut yang sempat di perbatasan dekat Madina, saat ini juga sudah kembali normal. Untuk lintas tersebut, kondisinya baru membaik sejak Selasa dini hari kemarin.
"Sekarang arus lalu lintas untuk dua jalur tersebut sudah lancar," ujarnya.
Meski demikian, ia mengatakan, pihaknya bersama Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Pemukiman (Disprasjaltarkim) Sumbar tetap menyiagakan alat berat pada dua titik tersebut.
"Disprasjaltarkim memimjamkan masing-masing dua unit alat berat untuk masing-masing lokasi," tambahnya.
Simpang Kubu Parah
Sementara itu, kondisi sebaliknya malah terjadi di jalan lintas Riau-Sumbar, yang berada di Kabupaten Kampar. Akibat meluapnya air Sungai Kampar, sejumlah titik mengalami banjir yang cukup parah.
Salah satunya terjadi di Desa Simpang Kubu. Jalan yang menghubungkan Pekanbaru-Bangkinang ini terendam air hingga setinggi lutut orang dewasa. Akibatnya, macet pun tak terelekkan. Deretan kendaraan tampak berjejer hingga sepanjang empat kilometer.
Dari pantaun di lokasi, aparat TNI, Polri dibantu warga sekitar tampak berupaya mengatur arus lalu lintas dan meminta para pengguna jalan untuk berhati-hati. Di kawasan ini, air tidak saja merendam badan jalan, namun juga kawasan di sekitarnya. Sehingga bila tidak berhati-hati, kendaraan bisa terperosok dan keluar dari badan jalan.
"Arus lalu lintas macet akibat genangan air yang menutup badan jalan para pengguna jalan harus berhati-hati," terang salah seorang warga Desa Simpang Kubu, Nasril.
Dikatakannya banjir juga merendam ratusan rumah dan sawah masyarakat, karena luapan air Sungai Kampar. "Bisa dilihat sendiri, daerah ini seperti hamparan air saja, semua terendam," ujarnya. (bbs, ant, rtc, grc, sis)