Optimisme Pasar Membaik Empat Perusahaan Berencana IPO

Rabu, 10 Februari 2016 - 12:28 WIB

JAKARTA(riaumandiri.co)-Ada empat perusahaan yang tercatat dalam daftar proses pelepasan sebagian saham atau penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Ada empat perusahaan yang masuk dalam 'pipeline' IPO di BEI," ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat di Jakarta, Selasa (9/2).

MenurutNnya, optimisme pasar terhadap ekonomi nasional pada 2016 ini mulai membaik. Perbaikkan tersebut akan meningkatkan ekspansi sejumlah perusahaan domestik.

Dia berharap, perusahaan-perusahaan nasional memanfaatkan pasar modal untuk meraih dana ekspansi.
"Perusahaan dapat memanfaatkan pasar modal dengan melepas sebagian sahamnya, atau menerbitkan surat utang (obligasi)," katanya.

Dalam "pipeline" BEI tercatat empat perusahaan berencana IPO. Lalu, sebanyak tiga perusahaan akan menerbitkan obligasi. Tujuh emiten tercatat berencana melakukan penerbitan saham terbatas (rights issue).

Kemudian, sebanyak 21 emiten melakukan "rights issue" dengan mekanisme tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) dan terakhir, 20 emiten akan menerbitkan waran.

Samsul Hidayat menambahkan, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di sepanjang tahun ini membukukan kinerja positif. Kinerja positif ini diharapkan memicu perusahaan-perusahaan di dalam negeri masuk pasar modal.

Per 5 Februari 2016 tercatat IHSG BEI telah meningkat sebesar 4,48 persen menjadi 4.798,94. Peningkatan indeks BEI itu merupakan yang tertinggi di seluruh dunia dibandingkan indeks bursa-bursa di negara lain.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, pihaknya akan mendorong anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk masuk ke pasar modal. Dengan demikian, mereka dapat meraih dana jangka panjang dalam rangka pengembangan usaha.

Menurut Tito, BEI akan memfasilitasi dana jangka panjang bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Salah satunya melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO).

"Hal itu dilakukan karena anggota Kadin masih menganggap mencari dana di pasar modal susah dan berbelit-belit. Itu karena belum paham," kata dia.(kcm/mel)

Editor:

Terkini

Terpopuler