LHOKSEUMAWE (riaumandiri.co)-Ribuan warga Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh mengungsi akibat banjir yang disebabkan hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari terakhir. Kepala Bagian Humas Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara T Nadirsyah mengatakan, banjir dengan ketinggian 30 sentimeter hingga satu meter menyebabkan warga yang tinggal di Kecamatan Matang Kuli dan Langkahan terpaksa mengungsi.
"Banjir tersebut sudah mulai terjadi sejak dari kemarin, namun sejak tadi malam mulai meluas. Hingga warga yang tinggal di Kecamatan Matang Kuli dan Langkahan terpaksa untuk mengungsi," ujar Nadirsyah Senin (8/2).
Ia menambahkan, di Kecamatan Langkahan hanya satu desa yang warganya terpaksa mengungsi, yaitu Desa Linteung sebanyak 104 jiwa. Sementara di Kecamatan Matang Kuli, Desa Tumpok Barat ada 240 jiwa, Desa Hagu 390 jiwa, Desa Alue Thoe 234 jiwa, Desa Lawang 240 jiwa, Desa Siren 96 jiwa dan Desa Tanjung 216 jiwa terpaksa mengungsi akibat banjir.
Ribuan warga tersebut mengungsi ke meunasah (surau) dan daerah-daerah yang tidak tergenang banjir sembari menunggu air surut. Banjir biasanya mengalami penyusutan pada sore hari.
Bupati Aceh Utara telah memerintahkan instansi terkait untuk melakukan evakuasi terhadap warga dan membuka dapur umum di sejumlah lokasi pengungsian serta terus melakukan pemantauan. Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Utara tersebut selain disebabkan hujan lebat juga merupakan banjir kiriman dari dataran tinggi Gayo.
Apabila di kawasan Gayo terjadi hujan lebat, maka bisa dipastikan kawasan Aceh Utara akan banjir.
"Kalau secara geografis daerah kita langsung berbatasan dengan Kabupaten Bener Meriah, jadi kalau di sana terjadi hujan lebat, maka daerah kita kena imbas," ungkap Nadirsyah.(ant/mel)