Pekanbaru (riaumandiri.co)-Sebanyak 147 mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara asal Riau tidak mau dipulangkan ke Riau. Dinas Sosial Riau mencatat 154 eks anggota Gafatar saat ini telah diamankan di asrama haji Jakarta. Namun hanya 7 orang yang bersedia dibawa pulang.
“Mereka buat surat pernyataan kepada kami bahwa mereka tidak mau pulang ke Riau,” kata Kepala Dinas Sosial Riau Syarifudin, Sabtu, (30/1).
Syarifudin mengatakan petugas Dinas Sosial, dibantu personel Kepolisian Daerah Riau, akan terus berupaya membujuk para mantan anggota Gafatar itu pulang dengan cara dialog persuasif.
Tidak
Menurut dia, mereka beralasan tidak memiliki tempat tinggal lagi di Riau dan khawatir tidak diterima keberadaannya di tengah masyarakat daerah asalnya.
Hingga kini tercatat 154 eks anggota Gafatar asal Riau, baik dewasa maupun anak-anak.
Dinas Sosial Riau berencana memulangkan mantan anggota Gafatar melalui jalur darat menggunakan bus pada Senin pekan depan.
“Kami akan koordinasikan lagi teknis kepulangan mereka bersama pemerintah Riau,” ucapnya.
Setelah dipulangkan ke Riau, para eks anggota Gafatar sementara waktu akan ditampung di Rumah Persinggahan Trauma Center (RPTC) milik Dinas Sosial Riau. Para eks anggota Gafatar akan dibina dan diberi pemahaman oleh petugas rohaniwan dan psikososial sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing.
“Kami akan koordinasikan dengan Dinsos di kabupaten/kota untuk menjemput mereka ke daerah asal,” katanya.
Syarifudin mengimbau masyarakat Riau menerima dan tidak memusuhi mantan anggota Gafatar tersebut. Dia meminta kepolisian memberikan pengamanan dan perlindungan bagi mereka saat berada di Riau.
200 Orang
Disi lain pemulangan anggota eks organisasi Gafatar yang dijadwalkan kemarin (29/1) terpaksa harus ditunda. Pasalnya, masih dilakukan pendataan ulang, karena ternyata jumlahnya bertambah.
"Mungkin lebih kurang 150 sampai 200 orang," kata Kombes Pol Djati Witoyo Direktur Intelkam Polda Riau.
Disebutkan, pemulangan eks Gafatar yang 13 orang dilakukan menggunakan bus. Sementara sisanya yang jumlahnya ratusan orang, masih dikonsultasikan dengan Pemerintah Daerah (Pemda) tempat asal mereka tinggal.
"Jika memungkinkan, kami meminta bantuan kapal Pelni. Dalam pemulangan idealnya, satu anggota kita mengawal 10 eks Gafatar," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau Syarifudin menyatakan bahwa jumlah eks anggota Gafatar hingga Jumat kemarin terdata lebih dari 140 orang.
"Jumlah ini kita prediksi semakin bertambah lantaran bakal ada gelombang lainnya akan tiba di Jakarta dari Kalimantan Barat," tuturnya.
Syarifudin sejak Rabu (27/1) lalu berada di Jakarta memantau pemulangan eks anggota Gafatar mengatakan pihaknya masih terus berusaha mendata jumlah eks organisasi terlarang tersebut.
"Data awal yang kita terima kan hanya 13 orang, tapi dalam dua hari jumlahnya terus bertambah," ungkapnya.
Ditambahkannya, dari ratusan orang eks Gafatar asal Riau tersebut, selain yang terdata sebagian besar orang dewasa, juga terdapat anak-anak.(rtc/tmc/yuk)