PEKANBARU(riaumandiri.co)-Sejumlah tokoh dan pemuka masyarakat, masih terus berdatangan ke rumah duka atau kediaman H Basrizal Koto. Termasuk pada pelaksanaan takziah di malam pertama, Jumat (29/1) malam.
Selain warga dan kerabat keluarga, tampak hadir Kasdam I/BB, Brigjen TNI Widagdo Hendro S bersama Danrem 031/WB Brigjen TNI Nurendi dan jajaran, Bupati Pelalawan HM Harris dan tokoh masyarakat Riau, Hj Azlaini Agus.
Lantunan ayat suci Alquran sudah berkumandang begitu usai Salat Magrib dan terus berlanjut setelah Salat Isya. Semua berdoa, semoga almarhumah Hj Mukhniarti Basko mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT.
Azlaini menurut HM Harris, kedatangannya ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa yang sedalam- dalamnya atas wafatnya Hj Mukhniarti.
"Jujur saya merasa kehilangan seoerang sosok yang saya kagumi. Beliau orang berada tapi bersahaja. Almarhumah adalah seorang wanita yang merakyat dan tidak sombong. Beliau mau bergaul mau sama siapa saja, tanpa pilih- pilih," kata Haris.
Kekaguman bupati kepada almarhumah semakin bertambah karena selama masa hidupnya tak pernah menyakiti orang lain. Sepengetahuannya, seorang politikus pasti akan mengalami pergesekan yang akan menimbulkan rasa sakit hati. Dicontohkannya, antara dirinya dan almarhumah tak pernah ada perselisihan meskipun berlainan partai.
Sedangkan tokoh perempuan Riau, Hj Azlaini Agus mengatakan, dirinya mengenal keluarga almarhumah sudah lama, sejakzaman reformasi. Terutama bersama H Basrizal Koto saat memperjuangkan CPP Blok.
Di matanya, almarhumah adalah sosok yang sederhana dan apa adanya. Begitu pula dengan tutur bahasa, selalu apa adanya. Tidak berusaha untuk menonjolkan diri, meski almarhumah adalah seorang istri dari pengusaha sukses.
"Dalam bergaul, almarhumah tak pernah membedakan orang, artinya beliau tidak hanya bergaul dengan sesuku saja, tetapi dengan semua suku. Yang membuat saya salut sebagai perempuan kepada almarhumah adalah, saat kita melihat putra-putrinya tumbuh besar menjadi orang yang berhasil dan sukses dalam karir," katanya.
Menurut Azlaini, keberhasilan perempuan itu bukan karena karir di politik atau di pemerintahan, melainkan mana kala seorang perempuan bisa menjaga rumah tangganya dengan baik, seperti yang dilakukan almarhumah semasa hidupnya. Jadi jika seorang berhasil dalam hal itu, sudah melebihi dari segalanya.
"Jujur tak hanya saya, tetapi semua orang juga merasa kehilangan, almarhumah sudah mendapatkan akhir kehidupan yang baik, beliau pergi saat mnenjadi anggota DPR RI dengan karir politik yang cukup baik, ketika anak- anak sudah menjadi dan rumah tangga dan suami juga bagus. Jadi dia meninggal ketika sedang berada pada posisi yang baik," kata Azlaini.
Tak hanya itu, pada malam yang sama, Kasdam I/BB Brigjen Widagdo Hendro S bersama Danrem 031/WB Brigjen Nurendi dan jajaran, juga datang melayat. Mereka disambut langsung tuan rumah H Basrizal Koto didampingi anak-anaknya.
Meski masih diliputi suasana haru, perbincangan terlihat begitu akrab. Pasalnya antara kedua belah pihak sudah berteman sejak lama. Basrizal Koto sudah akrab dengan Brigjen Widagdo, ketika yang bersangkutan masih menjabat Danrem 032/WBR.
Sesekali H Basrizal Koto dengan suara beratnya menjelaskan perihal almarhumah semasa menderita sakit hingga meninggalkan keluarga dan dirinya. "Ibu adalah sosok wanita kuat dan tangguh, bahkan dalam masa sakit, masih selalu berfikir untuk mengabdikan diri dengan jabatannya. Masih menggunakan alat bantu, Ibu berusaha terus untuk masuk kerja," urai Basko, lirih.
Penjelasan yang disampaikan sesekali disambut Kasdam I/BB dan Danrem 031/WB dengan pertanyaan dan pernyataan memberikan motivasi agar H Basrizal Koto selalu tabah mengahadapi cobaan Allah SWT. (her)