JAKARTA (HR) - Lembaga Swadaya Masyarakat Bersama Antikorupsi membawa sejumlah kontestan Puteri Indonesia dalam aksinya di Komisi Pemberantasan Korups. Presidium Mabes Antikorupsi, Rahman Latuconsiana, mengatakan, pimpinan KPK adalah penerima gratifikasi berupa perempuan.
"KPK bukan lembaga superbody, kami mendesak Abraham Samad (AS) untuk mundur karena terjerat permasalahan etika, norma moral, dan hukum," kata Rahman di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (30/1).
Menurutnya, wacana imunitas hukum bagi pimpinan KPK akan menyebabkan lembaga antirasuah ini menjadi lembaga superior. "Abraham Samad bukan Tuhan dan bukan sosok yang kebal hukum," tuturnya.
Pantauan di lokasi, sepuluh perempuan yang menyatakan diri kontestan ajang Puteri Indonesia datang ke Gedung KPK. Mereka membawa sejumlah tisu yang diklaim sebagai barang bukti gratifikasi berupa perempuan yang dibawa dengan kantong plastik berwarna putih. Mereka lalu masuk ke Gedung KPK. (okz/ivi)