BETING (HR)-Kepala Desa Beting Sutarno mengakui, sejauh ini warga desanya yang memiliki KTP elektronik itu baru berkisar 50 persen. Sisanya bahkan sebagian besar masih belum melakukan perekaman.
Diakuinya, walau peralatan perekaman e-KTP itu sudah ada di ibukota kecamatan, tapi sulitnya transportasi menuju kecamatan, menjadi salah satu alasan mengapa warganya belum sepenuhnya melakukan perekaman. Bahkan sebagian warga yang sudah melakukan perekaman selama ini juga masih belum menerima.
Demikian juga warganya yang belum sempat merekam dengan berbagai alasan itu. Seperti bekerja di luar pulau dan saat pulang juga tidak sempat untuk melakukan perekaman.
"Apalagi warga desa umumnya bekerja di kilang-kilang sagu dan arang yang baru pulang hanya pada hari tertentu saja. Hampir tidak ada waktu luang bagi warganya pergi ke ibukota Kecamatan di Sonde yang menyita waktu bahkan hingga dua hari itu. Dengan kondisi itu terpaksa masyarakat belum sempat melakukan perekaman,”kata Kades ini lagi.
Ditambahkannya, walau diakui kebutuhan KTP tersebut saat ini sangat strategis, termasuk untuk mencari pekerjaan. Artinya tanpa identitas resmi itu maka seseorang akan sulit mendapatkan pekerjaan.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kepulauan Meranti Jonizar, melalui Sekretaris Duriat, mengakui permasalahan itu terjadi akibat terjadinya kenda teknis di kecamatan.
"Dimana perubahan jaringan internet menjadi kendala dalam perekaman dan pencetakan,”kata dia.(jos)