BAGANSIAPIAPI(riaumandiri.co)-Keberadaan pustaka sangat penting untuk mendukung masyarakat yang gemar membaca. Untuk menjangkau langsung ke masyarakat, Pemkab Rokan Hilir menggiatkan pembangunan pustaka di tingkat kepenghuluan.
Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsiapan Rohil, Tuti Safitri, menilai kesadaran Kepenghuluan terhadap pentingnya keberadaan pustaka semakin baik. Saat ini telah terdapat sekitar 30 pustaka tingkat Kepenghuluan yang tersebar di seluruh kecamatan se-Rohil.
"Bahkan dua pustaka telah tampil di tingkat Provinsi maupun Pusat. Ini berarti telah memberikan kontribusi bagi daerah," ujar Tuti Safitri, Jumat (22/1).
Pustaka tingkat Kepenghuluan yang dimaksud yakni Pustaka Desa di Kepenghuluan Seremban Jaya dan Pustaka Desa di Panipahan, Pasir Limau Kapas. Pustaka di Panipahan bahkan pernah menyabet juara I dalam Lomba Pustaka Desa tingkat Propinsi Riau.
Pemkab Rohil melalui Kantor Perpustakaan dan Kearsiapan akan terus menggugah kesadaran masyarakat untuk cinta pustaka. Badan Perpustakaan terangnya, siap memberikan bantuan buku ke Kepenghuluan yang sudah ada pustaka. Setiap tahunnya dapat dialokasikan bantuan sebanyak 1.000 eksemplar buku bacaan bagi Kepenghuluan. Hal itu sebagai wujud nyata dukungan agar kian meluasnya jangkauan perpustakaan di pedesaan.
Sebelumnya, pada satu kesempatan, Bupati Rokan Hilir, H Suyatno, mengharapkan agar pembangunan di tingkat Kepenghuluan tidak hanya semata-mata tertumpu pada kegiatan fisik saja. Melainkan perlu ditingkatkan juga pada kegiatan lain, seperti pembinaan, pelatihan kegiatan ekonomi rakyat, termasuk juga memberdayakan perpustakaan tingkat desa.
"Jadi ada baiknya juga Kepenghuluan memiliki pustaka tingkat desa. Untuk itu, perlu dibangun perpustakaan, bagaimana pihak Kepenghuluan bermusyararah dengan pihak terkait yang ada untuk menggunakan dana ADD membangun pustaka," katanya.
Kendati dana desa tersebut dapat dipakai, juga untuk membangun pustaka. Namun dari Pemkab Rohil terangnya, tetap ada Program Pembangunan Pustaka tingkat desa, namun karena jumlah desa sangat banyak sekitar 121 Kepenghuluan, maka program tersebut sifatnya terbatas, hanya bisa dilakukan bertahap untuk beberapa desa saja setiap tahun anggaran. (adv/humas)