Pangkalan Kerinci (HR)-Ternyata keberadaan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kabupaten Pelalawan sempat terdeteksi. Namun setelah organisasi Gafatar menjadi polemik, pergerakannya tak terpantau lagi hingga sekarang.
Menurut Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Pelalawan, Abdul Karim, kepada wartawan, Kamis (21/1) menjelaskan pengurus organisasi Gafatar pernah menampakan diri.
Mereka mendatangani kantor Bakesbangpol untuk menanyakan syarat-syarat pendaftaran sebagai organisasi resmi di Pelalawan. Diperkirakan pengurus Gafatar hendak mendeklarasikan diri setelah mendaftar dan memiliki legalitas.
"Itu kejadiannya bulan lalu, pas akhir tahun ya. Tapi setelah diberikan syarat-syarat yang musti dipenuhi untuk mendaftar, mereka pulang. Sampai sekarang tidak ada balik lagi menyerahkan syaratnya," ujar Abdul Karim.
Satu bulan terakhir, keberadaan organisasi Gafatar di wilayah Indonesia menjadi pergunjingan. Ajarannya menjadi kontroversial lantaran dinilai tidak sesuai dengan ideologi pancasila.
Pada saat meminta persyaratan, tambah Abdul Karim, ada lima orang pengurus yang datang. Mereka juga sempat memberikan dan mengisi identitas diri serta diserahkan kepada staf Bakesbangpol. Bahkan pengurus Gafatar sempat memberikan majalah terkait profil organisasi yang dilarang itu dan masih disimpan sampai sekarang.
Para pengurus mengaku membuka kantor Gafatar di Jalan Seminai Ujung. Namun ketika diselidiki, rumah yang disewa tersebut sebagai kantor ternyata sudah kosong.
Nomor ponsel yang diberikan juga kebanyakan tidak aktif lagi. Hanya satu nomor yang masih aktif, tapi saat dihubungi tak diangkat. Ketika ditelusuri, nomor sekretaris Gafatar itu berada di Bungus, Sumatera Barat.(pen)