SIAK (HR)- Dua jenis buah apel asal Amerika yang masuk ke Indonesia dikabarkan mengandung bakteri.
Untuk itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan UMKM turun ke pasar, memantau keberadaan buah tersebut di pasar atau kios buah yang ada di Kecamatan Siak, Kamis (29/1).
Pada 4 kios buah yang ada di Kecamatan Siak, semuanya menjual apel jenis Granny Smith. Padahal media baik elektronik maupun cetak sudah gencar memberitakan bahaya mengkonsumsi buah tersebut. Sementara, untuk apel jenis Gala yang juga asal Amerika, tidak ditemukan di Siak.
"Memang secara resmi belum ada edaran melarang buah ini beredar, namun kita lihat di TV, kulit buah ini ada lilinnya, berbahaya bagi kesehatan. Kami minta, pedagang mengembalikan ke distributor dan tidak lagi menjual apel dari Amerika tersebut," kata Kepala Disperindagkop-UMKM Siak, Wan Bukhori didampingi Kabid Pengawasan Wendi di kios buah, jalan Sutomo kecamatan Siak.
"Dari hasil Sidak kali ini, semua tempat jual buah ada apel ini. Alhamdulillah, pedagangnya mau mengembalikan ke distributor. Untuk sementara, buah tersebut kami minta disimpan di belakang, agar tidak dibeli konsumen," kata Wan Bukhori.
Yuli (35) pedagang buah-buahan mengaku apel tersebut di dapat dari distributor Pasar Buah Pekanbaru, sama halnya dengan buah-buahan lainnya. Ia bersedia mereturn buah tersebut ke distributor.
Dalam satu minggu, Yuli bisa memaparkan 1 atau 2 kotak buah apel Granny Smith. Per kotaknya berisi sekitar 20 Kg. "Kalau pas lagi ramai, satu minggu bisa habis dua kotak, kalau sepi paling satu kotak," ujar Yuli.
"Apel ini terakhir datang Minggu malam kemarin, sementara berita di TV kami lihat mulai hari Senin. Bukan kami tidak mau menolak, tapi saat barang datang kami belum tahu," ujarnya.
Suka Di sisi lain, Wan Bukhori mengaku sebelumnya sangat suka mengkonsumsi buah apel jenis Granny Smith, buah dengan kulit hijau ini dinilai memiliki khasiat untuk diet atau menurunkan berat badan. Meskipun sedikit asam tapi enak dan tidak membosankan.
"Saya suka buah ini, banyak orang makan buat diet. Sebenarnya yang bahaya hanya dikulitnya, jika dikupas dulu baru dimakan tidak berbahaya. Namun untuk mensosialisasikan cara mengkonsumsinya susah, lebih baik dikembalikan saja," terang Wan Bukhori. ***