RENGAT(HR)-Dinas Pekerjaan Umum seakan menyembunyikan kontraktor pelaksana pembangunan Puskesmas Sipayung Rengat. Pembangunan sarana kesehatan ini dinilai tak sempurna, dan pada akhirnya menjadi bangunan tersebut juga sulit digunakan.
Kebocoran saluran air menyebabkan kerusakan pada plafon puskesmas. Belum lagi penyumbatan yang terjadi pada saluran air pembungan dan lainnya yang menyebabkan beberapa ruangan tergenang air, bahkan berasal dari pembuangan toilet yang juga mengalami penyumbatan. PPK Pembangunan Puskesmas Sipayung Suheri, mengatakan hal tersebut merupakan kelalaian dari pihak pengguna dan pengelola."Mereka tidak bisa menjaga kebersihan dengan buang sampah dan juga pembalut ke dalam kloset dan lainnya, apakah pihak pasien atau pihak puskesmas sendiri," ucapnya, Rabu (20/1).
Perusahaan mana yang melaksanakan kegiatan pembangunan tersebut, ia menyatakan tidak tahu, namun mengatakan dikerjakanh dua perusahaan. Untuk pekerjaan awal dilaksanakan PT, dan kedua oleh CV. Sementara itu Kepala Puskesmas Sipayung Sobri, membantah pihaknya tak mengelola dengan baik Puskesmas tersebut."Kejadian ini sudah yang kedua kalinya terjadi. Sebelumnya dalam masa perawatan juga terjadi kebocoran saluran air yang juga mengakibatkan kerusakan pada plafon," tegasnya.
Namun diungkapkannya, saat itu plafon diperbaiki kontraktor, namun sayangnya tak memperbaiki akar permasalahannya. Ia menyayangkan PU dalam hal ini PPK, dan juga rekanan melemparkan tanggungjawabnya kepada pengelola. Padahal puskesmas tersebut baru saja dibangun pada tahun 2014 dan diresmikan pada tahun 2015. (eka)