PASIR PENGARAIAN (HR)-Jika tidak ada halangan, ini ini, Kamis (20/1) sekira ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Rokan Hulu (Himarohu) akan menggelar aksi unjuk rasa di Dinas Koperasi dan Dinas Kehutanan Rohul.
Aksi itu dilakukan untuk mendesak dua instansi tersebut agar membekukan Koperasi Mahato Bersatu dan Koperasi Karya Bakti di Kecamatan Tambusai Utara.
Demikian disampaikan Abdul Halim Tambusai, Ketua Himarohu Riau, kepada Haluan Riau, Kamis (20/1) di Pasir Pengaraian.
Dikatakannya sesuai jadwal pemberitahuan aksi yang telah disampaikan kepada pihak Kepolisian Polres Rohul, pada Senin (18/1) lalu, bahwa aksi unjuk rasa tersebut akan dilakukan pada Kamis (21/1) di dua tempat.
Menurut Abdul Halim Tambusai, aksi unjuk rasa dilakukan karena kedua koperasi terindikasi melakukan aktivitas di hutan lindung.
Dan ini dikuatkan dengan pernyataan Kepala Dinas Kehutanan saat dihubungi beberapa waktu lalu yang menyatakan koperasi tersebut melakukan aktivitas di hutan lindung.
“Sebagian perkebunan koperasi tersebut berada di lingkungan hutan lindung dan ini jelas melanggar aturan. Jadi, atas dasar tersebut kita meminta Diskoperindag untuk membekukan koperasi tersebut. Dan ini dikuatkan dengan pernyataan Kepala Dinas Kehutanan beberapa waktu lalu. Dan secara tidak langsung telah merugikan negara sekaligus menghambat proses reboisasi,” ungkap Abdul Halim Tambusai.
Selanjutnya, dalam aksi unjuk rasa yang dilaksanakan hari ini red, Mahasiswa Riau, asal Kabupaten Rokan Hulu, ini akan mendesak Diskoperindag dan Dinas Kehutanan untuk membuka informasi seluas-luasnya kepada masyarakat.
“Dan kami yakin, bahwasanya Pemda Rohul, dalam hal ini Diskopering dan kehutanan bisa diajak kerja sama dalam hal menuntaskan masalah hutan lindung di Rokan Hulu,” harap Abdul Halim Tambusai.(gus)