PEKANBARU (HR)-Pasca peledakan bom oleh teroris, di Sarinah, Thamrin, Satuan Polisi Pamong Praja Riau, menetapkan siaga I dan melakukan kewaspadaan, sesuai dengan imbauan dari Kemendagri dan Plt Gubernur Riau.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Riau, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik akan menggelar pertemuan dengan seluruh tokoh lintas agama, elemen mayaraka, serta TNI, Polri untuk mencari solusi pencegahan masuknya ISIS ke Riau.
Kepala Kesbangpol Riau, Ardi Basuki, mengatakan, pertemuan tersebut untuk menyikapi peristiwa yang pengeboman agar kejadian serupa tidak terjadi kembali. Seluruh tokoh lintas agama di Provinsi Riau ini, dapat memberikan pemahaman yang benar dan tidak mudah terprovokasi isu-isu yang menyesatkan.
"Ini perlu menjadi perhatian kita semua, dan menjadikan pembelajaran yang berharga. Kondisi Riau yang kondusif saat ini jangan sampai terusik oleh hal hal yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Hardi Basuki, Jumat (15/1).
Ditambahkan Hardi, kewajiban bagi para pemimpin dan tokoh lintas agama daerah ini untuk menjaga wilayah Riau yang aman, dan jangan sampai terprovokasi atau tersusupi oleh informasi yang menyesatkan.
"Selain gerakan ISIS juga ada organisasi Gafatar, yang tetap kita awasi. Masyarakat jangan mudah terprovokasi lagi, ikuti ajaran agama yang ada di Indoesia ini," ungkapnya.
Satpol PP Siaga I
Sementara itu, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Riau, juga tetap siaga I dan melakukan kewaspadaan, sesuai dengan himbauan dari Kemendagri dan Plt Gubernur Riau.
Peningkatan pengamanan dilakukan terhadap kepala daerah maupun aset milik Pemprov Riau yang berpotensi menjadi sasaran oleh orang tak bertanggung jawab.
"Sejauh ini memang protap pengamanan Gubernur sudah ada, dengan kejadian kita tentu perlu waspada. Kita harus mengantisipasi sebelum terjadi," kata Kakansatpol PP Riau, Zainal, usai acara Maulid Nabi, di Gubernuran Riau, kemarin.
Dijelaskan Zainal, selama ini anggotanya, hanya melakukan tugas menjaga aset daerah di kantor-kantor. Saat ini seluruh satpol yang piket
Satpol
akan ditambah untuk berpatroli ke sekilling Kantor, secara bergantian.
Di antara aset Pemprov yang turut mendapatkan perhatian, adalah komplek gubernuran, kediaman dinas wakil gubernur serta kantor gubernur. Komplek gubernuran sendiri tetap menjadi perhatian,
dan kantor-kantor Pemerintahan lainnya.
"Harapan kita tentu saja Provinsi Riau tetap tenang, tidak terjadi huru-hara berupa teror yang tidak bisa dibenarkan dari sudut apa pun," tutup Zainal.***