Pekanbaru (HR)-Mengenai proyeksi pasar otomotif 2016 ini, menurut Henry meski tidak terlalu optimis kondisinya diharapkan dapat lebih baik dibandingkan dengan 2015 lalu.
Dampak positif sejumlah paket kebijakan deregulasi yang dilakukan pemerintah sepanjang 2015 lalu diharapkan akan lebih terasa pada 2016 sehingga perekonomian nasional akan lebih dinamis.
Kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM dan langkah mempercepat lelang proyek untuk mempercepat realisasi belanja pemerintah (APBN) diharapkan juga akan memberi dampak positif terhadap upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Memang kita tidak dapat terlalu optimis, namun proyeksi berbagai pihak menunjukkan angka pertumbuhan ekonomi 2016 bisa sedikit lebih baik dibandingkan dengan 2015,” tutur Vice President Director TAM Henry Tanoto, Jumat (15/1).
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 ini dapat mencapai 5,5 persen yang antara lain didukung oleh membaiknya emerging market di pasar global dan reformasi ekonomi di dalam negeri.
Tidak berbeda jauh dengan APINDO, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 bisa mencapai 5 persen.
Lembaga ini melihat, sektor konsumsi akan mengalami peningkatan dan akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional beserta sejumlah realiasi proyek investasi swasta dan belanja pemerintah.
Untuk perekonomian global, Bank Dunia memperkirakan, angka pertumbuhan dapat mencapai 2,4 persen dengan penurunan pertumbuhan ekonomi Cina sebagai salah satu faktor penentu.
"Berdasarkan berbagai perkiraan yang ada, termasuk dari Gaikindo, kami berharap penjualan otomotif 2016 bisa sedikit lebih baik dan kami berharap dapat mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar otomotif,” tuturnya.(ant/mel)