Padang Panjang, (HR)- Walikota Padang Panjang Hendri Arnis, Senin (8/12), mengatakan, Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, menargetkan pertumbuhan ekonomi daerah itu mencapai 6,46 persen pada 2015.
Pada sidang paripurna penyampaian nota kesepakatan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015 di gedung dewan setempat, Senin, Wali Kota memgatakan target itu cukup moderat mengingat perkembangan regional, nasional dan global yang sedang terjadi saat ini.
"Target tersebut naik sebesar 0,22 persen dari perkiraan realisasi tahun 2014 sebesar 6.24 persen," katanya.
Untuk mencapai angka pertumbuhan yang ditargetkan tersebut, maka Pemkot Padang Panjang terus berupaya melakukan berbagai program di bidang ekonomi yang memang diarahkan kepada pengembangan ekonomi kerakyatan, jelasnya.
Pembangunan ekonomi terutama di bidang pertanian, dengan mengembangkan komoditas unggulan, perindustrian, perdagangan, koperasi, kepariwisataan dalam upaya penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, guna mewujudkan masyarakat Kota Padang Panjang yang amanah, aman dan sejahtera, jelasnya.
Di samping peningkatan perekonomian masyarakat, imbuhnya, bidang pendidikan dan kesehatan tetap menjadi prioritas dalam pelaksanaan pembangunan, karena peningkatan perekonomian masyarakat tidak akan mungkin dapat diwujudkan tanpa dibarengi dengan upaya peningkatan kualitas manusia itu sendiri.
"Tentunya melalui program dan kegiatan yang terintegrasi antara sektor-sektor yang ada, cita-cita pembangunan Insyaallah akan dapat diwujudkan," katanya.
Kondisi kinerja makro pembangunan Padang Panjang secara umum tergambar dari pertumbuhan ekonomi tahun 2013 yang mampu mengalami pertumbuhan 6,14 persen, katanya.
Jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,28 persen dan angka pertumbuhan ekonomi Propinsi Sumatera Barat sebesar 6,18 persen, maka pertumbuhan ekonomi Kota Padang Panjang tergolong baik, terangnya.
Hal ini disebabkan negara-negara yang tadinya terdampak krisis global seperti Tiongkok dan Amerika Serikat mulai pulih. Ini artinya perekonomian global berdampak pada ekonomi Indonesia, terutama untuk ekspor dan sektor lain seperti wisatawan mancanegara.
Pertumbuhan ekonomi Padang Panjang 2013 sebesar 6,14 persen itu dapat dicapai dengan adanya peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) menjadi sebesar Rp1,35 triliun pada tahun 2013.
Jika dibandingkan dengan PDRB ADHB tahun 2012 yang sebesar Rp1,18 triliun, maka terjadi peningkatan nilai tambah produksi sebesar Rp171,79 miliar.
"Diperkirakan pada tahun 2014 PDRB Kota Padang Panjang Atas Dasar Harga Berlaku dapat mencapai Rp1,5 triliun," katanya. (ant/ivi)