MEDAN (HR)– Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifuddin meresmikan pembangunan Masjid Agung Medan yang ditandai dengan peletakan batu pertama di halaman masjid, Jumat (15/11).
Mesjid yang pembangunannya membutuhkan dana Rp400 miliar ini akan menjadi ikon Sumut dengan menara setinggi 199 meter menjadi menara mesjid tertinggi di Asia.
Peletakan batu pertama itu disaksikan Sekdaprov Sumut Hasban Ritonga, anggota DPR RI Hasrul Azwar, anggota DPD RI Dedi Iskandar Batubara, Kasdam I Bukit Barisan Brigjen TNI Widagdo Hendro Sekoco, pejabat TNI/Polri, serta sejumlah ulama dan tokoh masyarakat Sumut, H Anif.
Dalam peletakan batu pertama itu, Menag mengaku terharu atas spontanitas warga Sumut dalam memberikan infak untuk pengembangan dan pembangunan Masjid Agung. “Mewakili pemerintah, saya menghargai setinggi-tingginya atas niat baik dan ikhtiar ini,” katanya.
Menag mengingatkan kembali sabda Nabi Muhammad SAW tentang balasan bagi orang-orang yang membantu pembangunan masjid yakni berupa rumah di surga. Namun Menag mengharapkan pengembangan dan pembangunan Masjid Agung itu tidak hanya mengutamakan kemegahan fisik bangunan. “Nilai substansi rumah ibadah tidak boleh diabaikan,” ujarnya.
Karena itu, dia berharap kenaziran Masjid Agung Medan diharapkan dapat melakukan berbagai kegiatan yang tidak hanya berkaitan dengan ibadah semata, melainkan pencerminan eksistensi Islam.
“Masjid harus dapat menggambarkan nilai ‘rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam:red) dari ajaran Islam dan menjadi pusat kegiatan yang menyejahterakan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Sekda Provsu Hasban Ritonga mengatakan, pembangunan Masjid Agung sudah menjadi impian masyarakat Sumatera Utara sejak lama diharapkan menjadi destinasi umat Islam dari berbagai negara. Menurutnya Pemprov Sumut akan mengalokasikan APBD untuk ikut mendukung pembangunan Mesjid Agung.
Wakil Ketua Panitia Pengembangan Masjid Agung Medan Musa Idishah mengatakan, rumah ibadah tersebut berada di atas areal seluas 10 ribu meter persegi. Bangunan Mesjid Agung selama ini memiliki luas 1.000 meter persegi yang mampu menampung 1.200 orang di bagian dalam dan 500 orang di halaman masjid. Sedangkan lokasi parkirnya hanya mampu menampung 125 mobil dan 500 sepeda motor.
Dengan pengembangan tesebut, Masjid Agung Medan direncanakan memiliki luas bangunan 5.000 meter persegi dengan kemampuan tampung jamaah 5.000 orang di bagian dalam dan 2.000 orang di halaman. Dengan pengembangan parkir yang bertingkat, lokasinya mampu menampung 400 mobil dan 1.000 sepeda motor.
Kepanitiaan tidak membongkar bangunan lama, tetapi menyiapkan bangunan baru yang memiliki lift dan escalator sehingga memudahkan penyandang disabilitas untuk beribadah di lantai atas. Pembangunan dan pengembangan masjid yang akan memiliki menara setinggi 199 meter itu akan diselesaikan pada tahun 2018 dengan dana yang dihimpun dari sumbangan umat.(wol/ivi)